Genre zombie terus menarik perhatian sineas dan penonton dunia karena beberapa alasan mendasar. Pertama, zombie sering kali digunakan sebagai metafora untuk isu-isu sosial. George Romero misalnya, menggunakan zombie untuk mengkritik kapitalisme dan konsumerisme dalam Dawn of the Dead. Zombie yang kehilangan identitas dan tujuan hidup sering dianggap mencerminkan masyarakat modern.
Kedua, karena film zombie menawarkan ketegangan konstan. Ancaman bisa datang kapan saja dan di mana saja. Dalam banyak film zombie, tokoh utama sering kali menghadapi situasi hidup atau mati secara berulang, menambah intensitas.
Alasan terakhir, zombie merupakan makhluk yang fleksibel untuk digunakan dalam berbagai setting, mulai dari dunia post-apocalyptic hingga setting modern kota besar, dan bisa dicampur dengan genre lain seperti aksi, drama, bahkan komedi seperti Shaun of the Dead (2004) dan Zombieland (2009).
Dengan Kimo Stamboel di belakang kemudi, Abadi Nan Jaya berpotensi menawarkan sesuatu yang segar di dunia sinema zombie. Gaya visual yang tajam, suasana menegangkan, dan narasi lokal yang kuat bisa membuat film ini berbeda dari film zombie lainnya. Apakah film ini akan menjadi batu loncatan bagi genre zombie di Indonesia? Waktu yang akan menjawab!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H