Pernah gak sih, temen kamu jatuh cinta sama orang yang menurut kamu 'biasa aja', tapi dia malah bilang, "Wah, dia perfect banget!" atau "Dia tuh orangnya perhatian banget!" dan kamu cuma bisa ngelus dada sambil ngedumel, "Yakin nih, nggak salah liat?"
Nah, ternyata fenomena cinta buta ini bukan cuma perasaan doang, tapi ada penjelasan ilmiahnya! Saat kamu jatuh cinta, bagian otak yang biasanya berfungsi untuk membuat penilaian kritis tentang orang lain menurunkan aktivitasnya. Jadi, benar-benar seperti ada 'penutup mata' yang bikin kamu gak bisa lihat kekurangan pasangan dengan jelas.
Penelitian menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan bahwa saat seseorang jatuh cinta, bagian otak yang bertanggung jawab untuk membuat penilaian kritis, yaitu prefrontal cortex, mengalami penurunan aktivitas. Prefrontal cortex ini adalah bagian yang biasanya bikin kamu mikir logis, ngebantu kamu memutuskan apakah perilaku seseorang baik atau buruk, masuk akal atau aneh. Tapi begitu cinta melanda, bagian ini kayak 'cuti' sementara.
Sebaliknya, otakmu jadi lebih fokus ke bagian yang memproduksi hormon dopamin dan oksitosin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Jadi wajar aja kalau kamu tiba-tiba merasa dunia jadi berwarna, langit lebih cerah, dan suara ketawa pasangan kamu yang biasanya biasa aja mendadak terdengar kayak musik simfoni.
Kenapa kekurangan pasangan gak terlihat? Bayangin kamu lagi di taman hiburan naik roller coaster. Adrenalin, keseruan, semuanya bikin kamu fokus sama perasaan senang dan ketakutan yang campur aduk. Sama halnya dengan cinta. Saat kamu jatuh cinta, otakmu lagi dibombardir oleh dopamin, bikin kamu merasa luar biasa bahagia. Dan ketika otak udah kebanjiran dopamin, hal-hal negatif kayak kekurangan pasanganmu jadi gak kepikiran.
Jadi, misalnya nih, pasanganmu suka telat datang setiap kali janjian, kamu mungkin cuma mikir, "Ah, dia sibuk banget, tapi dia masih nyempetin buat ketemu aku, so sweet!" Padahal, kalau temen kamu yang telat, kamu udah ngomel-ngomel, kan?
Peringatan: terlalu lama berada dalam fase cinta buta bisa menyebabkan kamu bikin keputusan konyol, seperti membelikan hadiah mahal untuk ulang tahun pasangan padahal kamu baru kenal sebulan!
Kabar baiknya, efek cinta buta ini gak selamanya. Menurut psikolog, fase ini biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 tahun. Setelah itu, prefrontal cortex kamu mulai bangun dari 'tidurnya', dan kamu bakal mulai lihat pasanganmu dengan lebih jelas---termasuk kekurangannya.
Di titik ini, cinta berubah jadi lebih realistis dan stabil. Kalau kamu dan pasangan bisa tetap bersama meski udah sadar sama kekurangan masing-masing, itulah tanda cinta yang dewasa dan bertahan lama. Kalau enggak? Ya mungkin kamu akan mulai meragukan pilihanmu, dan cinta buta akan perlahan-lahan sirna.
Jadi, buat kamu yang lagi mabuk cinta, nikmatin aja! Tapi jangan lupa, suatu hari nanti kamu akan sadar bahwa pasanganmu gak sempurna. Dan it's okay! Toh, gak ada manusia yang sempurna. Tapi selama fase cinta buta ini, dunia akan terasa lebih indah, dan itu juga bagian dari serunya jatuh cinta!