"Cermin ini berbohong," desisnya dengan kemarahan yang tak dapat ia kendalikan.
Ia meraih cermin itu dengan kedua tangannya, menggoyangnya seakan ingin menghancurkannya. Namun, cermin itu tetap berdiri tegak, memantulkan bayangan yang kini tampak semakin kabur. Arjuna terhuyung mundur, wajahnya kini penuh dengan airmata dan ketakutan.
Ia mengambil napas panjang, lalu menatap kembali ke arah cermin. Kali ini, cermin itu menampilkan sesuatu yang mengejutkan---wajahnya sendiri, tetapi wajah itu telah berubah menjadi sesuatu yang tak lagi ia kenali. Semua topeng yang pernah ia kenakan tampak menempel menjadi satu, membentuk wajah yang aneh dan menakutkan, seolah-olah cermin itu memantulkan bayangan dari sosok monster yang terlahir dari kebohongan-kebohongan yang ia ciptakan.
"Ini bukan aku..." bisiknya, mundur dengan langkah gontai.
Namun, cermin itu tetap memantulkan wajah yang sama---wajah yang kini sepenuhnya asing baginya. Dengan ketakutan yang membekukan, Arjuna menyadari bahwa ia telah benar-benar kehilangan dirinya sendiri. Wajah aslinya, yang pernah ia kenali dan cintai, kini telah lenyap di balik lapisan-lapisan topeng yang ia ciptakan.
Akhirnya, dengan rasa putus asa yang dalam, Arjuna meninggalkan cermin itu. Ia berjalan keluar dari kamar, namun sebelum ia benar-benar pergi, ia menoleh sekali lagi ke arah cermin. Di sana, di dalam pantulan, ia melihat wajahnya yang telah terkoyak---wajah yang kini tak lagi ia kenali, wajah seorang lelaki yang telah kehilangan dirinya sendiri karena terlalu sering memakai topeng.
Dan dengan itu, Arjuna menghilang ke dalam kegelapan malam, meninggalkan cermin yang hanya memantulkan bayangan kosong. Cermin itu, seperti Arjuna, telah kehilangan wajah yang sebenarnya. Sebab, dalam upayanya untuk menyenangkan semua orang, Arjuna telah menjadi orang yang bahkan dirinya sendiri tidak kenal lagi. Topeng-topeng itu, yang dulu ia anggap sebagai pelindung, kini telah menjadi penjara yang menutupi kebenaran tentang siapa dirinya yang sebenarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI