Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Pernah dapat nominasi AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis semua cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film layar lebar. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Film

Sekuel Terbaik Sepanjang Masa

23 Juli 2024   07:42 Diperbarui: 23 Juli 2024   07:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duniaku.idntimes.com

Ketika membicarakan sekuel terbaik dalam sejarah sinema, film yang disutradarai oleh Francis Ford Coppola dan dirilis pada tahun 1974 ini selalu berada di urutan teratas. Film ini tidak hanya melanjutkan kisah keluarga Corleone, tetapi juga memperdalam narasi, menjadikannya sebagai tonggak dalam sejarah perfilman. Film yang saya maksud adalah The Godfather Part II.

Secara plot dan struktur, The Godfather Part II berfungsi sebagai sekuel dan prekuel dari film aslinya yang dirilis pada tahun 1972, The Godfather. Film ini menggabungkan dua alur cerita paralel: satu mengikuti Michael Corleone (Al Pacino) yang mengkonsolidasikan kekuasaannya sebagai kepala baru keluarga Corleone, dan yang lainnya menelusuri kehidupan awal ayahnya, Vito Corleone (Robert De Niro), serta kebangkitannya di New York City. Struktur narasi ganda ini memperkaya alur cerita, menawarkan eksplorasi mendalam tentang kekuasaan, warisan, dan dinamika keluarga.

The Godfather Part II menerima pujian kritis saat dirilis. Film ini dinominasikan untuk 11 Academy Awards dan memenangkan enam di antaranya, termasuk Best Picture, Best Director untuk Coppola, Best Supporting Actor untuk De Niro, dan Best Adapted Screenplay untuk Coppola dan Mario Puzo. Ini menjadikannya sekuel pertama yang memenangkan Academy Award untuk Best Picture, bukti dari kualitasnya yang luar biasa.

Film ini memiliki rating 96% di Rotten Tomatoes dan skor 90 di Metacritic, menunjukkan pengakuan universal. Kritikus memuji cakupannya yang ambisius, kedalaman karakternya, dan narasi yang rumit. Meskipun narasinya kompleks dan durasinya panjang, yaitu 200 menit, The Godfather Part II sukses secara komersial. Film ini meraup sekitar $47,5 juta di Amerika Serikat dan Kanada, jumlah yang signifikan untuk saat itu.

Pengaruh The Godfather Part II melampaui masa rilisnya. Film ini disebut sebagai inspirasi oleh banyak pembuat film dan tetap menjadi tolok ukur dalam penceritaan dan pengembangan karakter di sinema. Penggambaran kekuasaan dan moralitas dalam film ini terus menggema di kalangan penonton dan kritikus, menjadikannya klasik yang abadi.

Film ini menampilkan ansambel pemeran yang luar biasa. Al Pacino memberikan salah satu penampilan paling berkesan dalam kariernya. Peran Robert De Niro dianggap sebagai salah satu penampilan terbaik dalam sejarah film. Pemeran pendukung, termasuk Diane Keaton, Robert Duvall, dan John Cazale, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan film ini dengan penampilan yang berkesan dan kuat.

Aspek teknis film ini juga sangat mengesankan. Sinematografi dengan penggunaan bayangan dan cahaya menciptakan pengalaman visual yang menakjubkan dan atmosferik. Desain produksi dengan cermat merekonstruksi New York pada awal abad ke-20 dan Amerika pasca-Perang Dunia II, menambah keaslian dan kedalaman pada penceritaan. Musiknya melengkapi narasi dengan sempurna, menambahkan lapisan kompleksitas pada karakter dan perjalanan mereka.

The Godfather Part II bukan hanya sekuel yang hebat. Itu adalah kelas master dalam pembuatan film. Film ini tidak hanya memperluas cerita aslinya, tetapi juga mendefinisikan kembali standar bagi genre sekuel. Kesuksesan kritis dan komersialnya, ditambah dengan dampaknya yang mendalam pada industri film, menegaskan tempatnya sebagai sekuel terbaik sepanjang masa.

Film ini bahkan memengaruhi film-film berikutnya dalam beberapa cara signifikan. Penggunaan teknik naratif seperti flashbacks untuk mengembangkan karakter, pengaturan atmosferik yang kaya, dan pendekatan realistis terhadap cerita kejahatan telah menjadi standar baru dalam pembuatan film. Selain itu, gaya sinematiknya yang kuat telah mengilhami generasi sinematografer dan sutradara untuk mengeksplorasi tema-tema yang serupa dengan cara mereka sendiri.

Sutradara Brian De Palma membuat Scarface (1983), The Untouchables (1987), dan Carlito's Way (1993). Martin Scorsese membuat Goodfellas (1990), Casino (1995), dan The Irishman (2019). Lalu ada film Once Upon a Time in America (1984) karya Sergio Leone dan Donnie Brasco (1997) karya Mike Newel. Selain itu ada serial TV The Sopranos (1999-2007) karya David Chase. Semua film ini semakin mengukuhkan betapa The Godfather Part II sangat berpengaruh, bahkan jauh melampaui masanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun