film superhero. Fenomena ini biasa disebut sebagai superhero fatigue. Penonton terlalu dibombardir dengan film dan serial superhero, khususnya dari Marvel. Yang sayangnya tidak diimbangi dengan kualitas cerita dan CGI.Rasa bosan itu sudah mulai terasa pasca Avengers: End Game (2019) dan MCU masuk Phase 4 yang mengangkat tema The Multivers Saga. Film pembukanya adalah Black Widow (2021). Selain mendapat review yang buruk dari kritikus, perolehan filmnya juga kurang memuaskan.
Boring. Ya, penonton mulai bosan nontonTradisi 'gagal' terus berlanjut dengan Eternals (2021), Doctor Strange and the Multiverse of Madness (2022), dan puncaknya di Thor: Love and Thunder (2022). Harapan agar penonton bisa menggeliat lagi di Phase 5 berakhir dengan kekecewaan. Sebagai film pembuka, Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023) juga mengalami nasib serupa. Bahkan gatot, gagal total!
Bukan cuma di film. Penonton dibuat bosan dengan serial Marvel yang dinilai buruk. She-Hulk (2022) dan Secret Invasion (2023). Meski demikian penonton masih berharap ke depannya ada film atau serial Marvel yang kembali ke pesona awalnya: fun dan entertaining. Semoga. Akan seperti apakah Marvel di Phase 6 yang akan berlangsung sampai tahun 2027?
Sambil menunggu, untungnya kita disuguhkan sebuah serial superhero yang berhasil menjadi trending nomor satu. Yup! Moving. Diangkat dari webtoon populer dengan judul dan penulis yang sama, Kang Full. Sebuah kisah superhero yang benar-benar fresh. Kita ibarat memasuki dunia baru. Dari Marvel flop era ke kejayaan Moving.Â
Sudah banyak yang mereview serial ini. Jadi saya tidak akan membahasnya lagi. Â Saya cuma mau bilang, menonton Moving adalah pengalaman keluar dari rasa bosan yang selama ini kita alami. Rasanya lega setelah sekian lama dalam kejenuhan. Plong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H