kemenangan, ragaku condong dan berbungkuk dengan amat kikir
menyesat hati dengan begitu banyak kengiluan yang nyeri mengikir
Â
kenapa?
apa ini?
ada apa dengan aku yang kini?
Â
aku rindu merapat lebih dekat
tak peduli meski itu berjarak sejengkal lebih ke muka
tapi semuaku ternyata mundur tanpa lagi mampu kuatur
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!