Nomor 18: Ahmad Maulana S
Merdeka itu cuma 300 ribu harganya
kecap Plenyun, buruh tani di pelosok desa
membuatku tercenung menyeruput ulang rima dan diksi dibaur kopi
hanya demi sebait puisi tentang merdeka, yang sejak tadi tak rapi-rapi
Usai buruh matun hingga beduk pacul#kukuntit Plenyun dikayuh pedal
sebab sajak hanya jejak#yang disingkap kembara sunyi dari riuh benak
“Desa nganu pira, Mas?” tanya penumpang // “Nggih seikhlasipun” senyum Plenyun