seminggu yang lalu, teater Komedi Kontemporer Malang telah mementaskan sebuah karya sendiri berjudul "senyum mbah din". pementasan ini menceritakan tentang bagaimana orang kecil selalu menjadi obyek kapital, obyek keuntungan bagi si kuasa. sehingga mereka akan selalu menjadi si kecil dan si tak punya, karena memang "nasib"nya.
didalam pementasan ini, ada beberapa tokoh, Mbah Din, seorang miskin yang kebetulan mengambil kayu atau beberapa kayu di pekarangan Mr. Jet.
kemudian, RT dan RW, duo maut, yang dengan cerdiknya dan santunnya melakukan manipulasi dan korporasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Sedangkan Mr. Jet atau Jatmiko, merupakan korban yang diambil kayunya. dia dengan diplomatis sekali mengubah kekejaman nurani dengan kepatuhan hukum, menjadikan mbah din membayar ganti rugi atas pencurian kayu dengan kayu sebanyak 1 truk gandeng.
ditunjukkan pula bagaimana Mr. Jet dengan 'uang'nya dapat mengendalikan kekuasaan siapapun.
akhirnya pada akhir cerita, ternyata sosok mbah din yang dianggap bersalah dan menjadi korban merupakan otak dari semua runtutan kejadian tersebut. dia telah memperkirakan segala kemungkinan yang akan terjadi. so, he's the director!
Viva Teater K2 Malang!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H