Mohon tunggu...
ahmad maghfur
ahmad maghfur Mohon Tunggu... -

mencari ketenangan, bersahabat, suka seni dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senyum Mbah Din

5 November 2010   12:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seminggu yang lalu, teater Komedi Kontemporer Malang telah mementaskan sebuah karya sendiri berjudul "senyum mbah din". pementasan ini menceritakan tentang bagaimana orang kecil selalu menjadi obyek kapital, obyek keuntungan bagi si kuasa. sehingga mereka akan selalu menjadi si kecil dan si tak punya, karena memang "nasib"nya.

didalam pementasan ini, ada beberapa tokoh, Mbah Din, seorang miskin yang kebetulan mengambil kayu atau beberapa kayu di pekarangan Mr. Jet.

kemudian, RT dan RW, duo maut, yang dengan cerdiknya dan santunnya melakukan manipulasi dan korporasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Sedangkan Mr. Jet atau Jatmiko, merupakan korban yang diambil kayunya. dia dengan diplomatis sekali mengubah kekejaman nurani dengan kepatuhan hukum, menjadikan mbah din membayar ganti rugi atas pencurian kayu dengan kayu sebanyak 1 truk gandeng.

ditunjukkan pula bagaimana Mr. Jet dengan 'uang'nya dapat mengendalikan kekuasaan siapapun.

akhirnya pada akhir cerita, ternyata sosok mbah din yang dianggap bersalah dan menjadi korban merupakan otak dari semua runtutan kejadian tersebut. dia telah memperkirakan segala kemungkinan yang akan terjadi. so, he's the director!

Viva Teater K2 Malang!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun