Mohon tunggu...
Ahmad Kindi
Ahmad Kindi Mohon Tunggu... -

Master of Writing Revolution System

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Resolusi Kontroversial?

25 November 2011   16:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukankah ini luar biasa? Entah bagaimana Anda dan saya, kita semua sampai lagi di penghujung tahun. Ya, sungguh sebuah karunia besar yang patut kita syukuri mengingat begitu banyak saudara kita yang tidak lagi bersama kita saat ini.

Nah, menjelang pergantian tahun kali ini apakah Anda sudah membuat resolusi atau semacam ketetapan hati dan kebulatan tekad untuk bersikap dan mengambil tindakan yang lebih baik dari tahun sebelumnya?

Insya Allah, tahun baru ini usia saya memasuki 30 tahun. Bagi saya pribadi ini merupakan momentum untuk merencanakan perubahan demi menjadi insan yang lebih baik. Alhamdulillah ada 5 resolusi yang berhasil saya buat. Namun tampaknya akan menimbulkan kontroversi dari banyak orang, baik yang saya kenal maupun yang tidak, dalam dan luar negri (^_^).

Merubah Dasar Negara

Resolusi saya yang pertama adalah ingin merubah dasar negar Indonesia. Saya menyadari bahwa ini bukan hanya kontroversial. Mungkin ini yang paling mustahil. Mengapa? Karena meskipun kebaikan dari sistem Syari’ah telah teruji sejak ribuan tahun yang lalu hingga kini, sayangnya banyak di antara kita yang belum memahami keutamaan sistem Syari’ah sehingga menolak untuk menerapkannya dalam kehidupan pribadi maupun bernegara. Padahal Syari'ah merupakan solusi bagi kita semua baik secara pribadi maupun bernegara.

Intinya adalah mulai dari diri sendiri. Maka, tetap menjalankan kehidupan sesuai Syari'ah dilingkup pribadi dan keluarga menjadi program utama saya. Selanjutnya terus mendakwahkannya ke masyarakat seluas-luasnya.

Mendirikan Sekolah Gratis

Ini resolusi saya yang kedua. Permasalahan mendasarnya adalah apakah saya bisa. Sedangkan Negara yang punya kemampuan untuk hal itu sampai sekarang masih tampak kesulitan mewujudkan wacana ini.

Namun, orang bijak mengatakan bahwa pendakian gunung tertinggi dimulai dari satu langkah. Saat ini saya sedang menyiapkan sebuah program kursus secara online, gratis (lihat). Semoga nantinya satu langkah kecil ini membawa saya kepada langkah-langkah selanjutnya hingga ke puncak tertinggi.

Menikah (lagi)

Ah, sebenarnya tidak ada alasan yang kuat untuk yang ini. Entah mengapa ini menjadi salah satu yang masuk dalam daftar resolusi saya. Meski istri saya tidak mempermasalahkan jika saya menikah lagi, saya kira orang lain yang akan mempermasalahkannya. Salah satunya mungkin Anda (^_^). Entahlah. Mungkin untuk memotivasi teman sebaya yang masih belum menikah ("Hayya Akhi, maa tantazhiruun?")*.

Tapi yang jelas konsentrasi saya saat ini tetap sebagai suami yang baik bagi satu orang istri. Wallahua’lam.

Menulis Seribu Buku

Selanjutnya saya ingin menulis seribu buku sebelum saya mati. Sepertinya terlalu muluk-muluk tetapi bukan berarti tidak mungkin. Jika rata-rata usia manusia sekitar 60 sampai 70 tahun, berarti saya punya peluang hidup 30 atau 40 tahun lagi. Artinya saya harus bisa menulis 33,3 atau 25 buku setiap tahunnya.

Alhamdulillah saat ini buku saya yang pertama sedang dalam proses cetak. Berarti tinggal 999 buku lagi.

Menyebar Virus Kaya Raya

Saat ini saya sampai pada kesimpulan bahwa kita semua, tanpa terkecuali, diciptakan sebagai makhluk yang kaya raya. Lalu mengapa banyak yang miskin? Karena banyak diantara kita yang lupa akan hal itu. Maka tekad saya menjadikan semua manusia (khususnya di Indonesia) menjadi orang kaya raya.

Saat ini saya sedang mengembangkan virus kaya raya. Selanjutnya tinggal menyebarkannya. Jika Anda termasuk salah seorang yang belum kaya raya,  Anda harus lihatyang satu ini

Akhirnya, semoga usaha menuliskan resolusi ini, sebagaimana tujuan awalnya, semakin menguatkan tekad saya untuk menjadi insan yang lebih baik di masa mendatang.

Selamat Tahun Baru 1433 H.

Mari berHijrah fi Sabilillah.

Salam Kaya Raya!

Ahmad Kindi

* ("Ayo kawan, apalagi yang kalian tunggu?")

N.B. Mau lihat RAHASIA yang tidak ada seorang pun yang tahu? (Klik)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun