[caption id="attachment_231372" align="alignnone" width="300" caption="ilustrasi/https://www.facebook.com/ahmad.abhan"][/caption] [1] Sungguh besar jasamu IBU. Dalam kehidupan di dunia ini. Insya Allah kukenang setiap waktu. Sebagai tanda kami berbakti. [2] Karena sesungguhnya keridhaan Allah. Sangat bergantung keridhaan ayah bunda. Dalam setiap gerak dan langkah. Di kehidupan sosial dan aktivitas kerja. [3] Sebesar apapun kami berkorban. Memberikan seluruh harta dan benda. Takkan melepas suatu kewajiban. Menghormati dan berbakti pada ayah bunda. [4] Seumpama memberangkatkan ayah dan bunda. Pergi ke Tanah Suci Mekkah untuk berhaji. Ditambah menggendong pulang perginya. Belumlah sebanding pengorbanannya yang suci. [5] Seorang ibu yang sangat sederhana. Dapat memelihara membesarkan anak-anaknya. Walaupun kadang jumlahnya lebih lima. Bahkan sampai meraih gelar sarjana. [6] Tetapi anak yang berjumah lebih lima. (amsal) Belum tentu bisa menjaga ibunya. Dengan penuh kasih sayang dan suka cita. Padahal ibunya hanya seorang saja. [7] Walau bagaimanapun kami berbakti. Tiadalah sesempurna kasihmu IBU. Kami memberi setengah hati. Kasih sayangmu sepanjang waktu. [8] Selebihnya kami hanya berdo'a. Memohonkan ampunan kepada Tuhan. Serta mengharap engkau selalu ridha. Dalam setiap langkah kehidupan. Wallahua'lam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H