Mohon tunggu...
Ahmad Bastan Abhan
Ahmad Bastan Abhan Mohon Tunggu... wiraswasta -

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّد\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

5-5-5

19 September 2013   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13795729711293670799

[caption id="attachment_289420" align="alignnone" width="300" caption="ilustrasi: color_bigstockphoto.com"][/caption] [1] Setelah LIMA tahun mereka pacaran. Akhirnya sepakat mengambil keputusan. Untuk melangkah kejenjang pernikahan. Yang diidam-idamkan banyak pasangan. [2] Tak tahu mengapa entah kenapa. Mereka berpacaran begitu lama. Apakah sebagai jaminan nantinya. Untuk kebahagiaan berumah tangga. [3] Akhirnya pernikahan digelar meriah. Dengan rancangan matang dan mewah. Bukan bertujuan pamer dan pongah. Melainkan demi catatan sejarah. [4] Memasuki AWAL masa pernikahan. Serasa berada di mahligai kayangan. Semua berjalan penuh menyenangkan. Seakan tiada sesuatu dapat memisahkan. [5] Bulan KEDUA serta bulan KETIGA. Dalam suasana penuh bahagia. Masih terasa hangat membara. Nafas cinta berumah tangga. [6] Begitu memasuki bulan KEEMPAT. Karakter diripun mulai terlihat. Yang dulu bisa tertutup rapat. Kini terhampar jelas dan akurat. [7] Semua bukanlah salah alamat. Rupanya pasangan banyak siasat. Jujur dan setia hanyalah sesaat. Ternyata aslinya seorang pengkhianat. [8] Pandainya dia mengurai janji. Berlaku sopan serta terpuji. Ternyata semua bukan sejati. Jauh panggang darilah api. [9] Satu persatu karakter terbuka. Menimbulkan prasangka saling curiga. Sehingga mengikis rasa percaya. Dalam bangunan mahligai cinta. [10] Bulan KELIMA apa yang terjadi. Kiranya semua diluar kendali. Mahligai yang tampak kokoh serasi. Ternyata lemah dalam pondasi. [11] Sehingga tak dapat dihindari lagi. Pertengkaran mulai sering terjadi. Yang dulunya selalu suka memuji. Kini berubah saling mencaci. [12] Dengan diliputi perasaan gengsi. Serta emosi yang sangat tinggi. Sehingga menutup ruang kompromi. Untuk menyelamatkan pernikahan ini. [13] Sehingga tak dapat terelakan lagi. Kata perpisahanpun menjadi kunci. Untuk menutup serta mengakhiri. Cerita cinta yang berbalut ilusi. [14] LIMA tahun masa berpacaran. LIMA bulan dalam pernikahan. LIMA minggu proses perceraian. kLIMAks akhir yaitu perpisahan. [15] Ilustrasi dari cerita begini. Pacaran bukanlah suatu garansi. Mewujudkan keluarga hidup harmoni. Terlebih dalam pandangan islami. [16] Ilustrasi dari cerita begini. Bukanlah gambaran generasi islami. Ya Allah jauhkan dan hindarkan kami. Dari kemungkaran yang tersembunyi. [17] Ilustrasi dari gambaran begini. Semoga semua tiada terjadi. Bagi kami, keluarga dan zuriat kami. Serta semua orang yang kami sayangi. wallahua'lam... Ampun maaf, mohon do'a..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun