Mohon tunggu...
Ahmad Andry B
Ahmad Andry B Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Baru Belajar Menulis...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk Bapak Prabowo

20 Oktober 2014   15:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:24 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum Wr Wb Bapak

Maaf sebesar – besarnya bapak saya menulis surat ini dan menyebarkannya di media Online dan saya mohon bapak memakluminya.

Bapak bertepatan hari ini tanggal 20 Oktober 2014 Indonesia akan memiliki presiden baru yaitu Jokowi-JK, bapak saya hanya ingin mengatakan bahwa Jokowi –JK bisa saja menjadi presiden Indonesia tapi dalam hati kami, kami tidak mengakui dia sebagai presiden. Bapak jujur dari hati kami yang dalam presiden kami adalah bapak.

Bapak tepat hari ini tanggal 20, mungkin banyak warga yang bersuka cita karena jokowi-jk akan dilantik bahkan sampai mengadakan konser dan di blow up besar-besaran di media, tapi bapak hari ini juga tepat hari ini ba’da sholat subuh pukul 4.18 WIB saya menangis karena jokowi akan dilantik. Saya berfpikir bapak apa yag terjadi pada negeri ini nanti jika ia jadi presiden, bagaimana nasib umat Islam, jujur bapak saya menangis karena saya tidak percaya pada dia. Dan sampai saat ini tidak ada alasan bagi saya untuk percaya dia dan dari sisimana saya bisa percaya pada dia.

Bapak, ketika bapak bertemu dengan dia di rumah bapak dan di beritakan di media jujur saya sedih, bapak menerima orang seperti dia, orang yang sering ingkar janji dan masuk dalam salah satu golongan orang munafik, orang yang tidak bisa di percaya. Walaupun setelah itu bapak mengirim surat pada kami, bapak memberikan arahan pada kami untuk menerima Jokowi demi keutuhan bangsa ini. Bapak mungkin jiwa kami tidak sebesar bapak yang dapat menerima Jokowi.

Tapi bapak bagaimana kami akan menerima ia sebagai presiden, jujur bapak demi Allah sampai saat ini kami belum bisa menerima ia sebagai presiden. Karena presiden di hati kami Hanya BAPAK.

Wassalamualaikum Wr Wb

Ahmad Andry. B

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun