Memperbanyak Menghadiri Taman-taman Surga
Saudaraku, ternyata, di dunia ini juga ad ataman-taman surge. Taman-taman yang menyejukkan hati, menenangkan jiwa, dan jauh dari keresahan atau kegelisahan. Taman-taman itu selalu dirindukan oleh mukmin dan mukminah yang sejati. Semoga kita pun selalu merindukannya. Taman-taman itu tidak dipenuhi dengan buah-buahan yang bisa dimakan, juga tidak mengalir di dalamnya sungai yang bisa diminum airnya. Tetapi taman-taman itu menyuguhkan ketenangan jiwa dan raga, walaupun tidak dipenuhi dengan makanan dan hiburan. Juga membekali kita jaminan-jaminan kebahagiaan, walaupun tidak dipenuhi dengan harta dan kemewahan. Tahukah saudaraku, apakah taman-taman surga itu?
Saudaraku, Rasulullah SAW pernah bersabda,”Apabila kamu melewati taman-taman surga, berlabuhlah di sana.” Ada sahabat yang bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, ”Majelis-majelis ilmu.” (HR. Thabrani)
Selaras dengan hadis di atas, Ali Bin Abu Thalib pernah berkata,”Barang siapa yang menuntut ilmu (agama), berarti dia menjadi surga. Barangsiapa yang bermaksiat, berarti dia mencari neraka.”
Saudaraku, mari kita koreksi diri. Apakah yang selama ini kita cari? Surga atau neraka? Jika yang kita cari adalah surga. Maka sudahkah kita memperbanyak menghadiri taman-taman surga di dunia ini? Kalau tidak, maka bagaimana mungkin kita bisa benar-benar meraih surga-Nya kelak di akhirat nanti?
Masih berkaitan dengan hadis nabi SAW di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata, “Sesungguhnya di dunia ini ada taman-taman surga, barangsiapa tidak dapat memasukinya di dunia ini dia tidak akan dapat memasuki surga di akhirat nanti.”
Perhatikanlah baik-baik hikmah-hikmah di atas. Semoga kita bisa mengamalkan apa yang diperintahkan dalam hadis nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani di atas. Kalau kita benar-benar jujur kepada Allah, Dia akan mewujudkan maksud kita. Jika kita benar-benar ingin mendapatkan surga-Nya, maka tidak boleh tidak, kita harus sering menghadiri dahulu taman-taman surga-Nya di dunia ini.
Sudah berapa kalikah kita mengabaikan kajian-kajian Islam, baik itu di masjid, mushola, atau mejelis-majelis ilmu lainnya? Bahkan di media massa sekalipun, sudah ada program-program khusus kajian Islam, seperti acara-acara siraman ruhani dibeberapa stsiun TV,hampir setiap pagi.
Kita yang hidup di zaman serba canggih ini, harus pandai memanfaatkan fasilitas yang ada, untuk memperdalam ilmu (agama) kita. Jangan sekedar menggunakannya untuk ilmu dunia saja. Bukankah hampr di setiapsurat kabar ada halaman khusus untuk artikel islami? Bukankah hampir setiap pagi dan menjelang maghrib di radio ada siaran pengajian? Bukankah hampir setiap pagi di TV kita, ada ceramah dari para ulama terkenal? Bukankah hampir di jejaring social juga kita bisa ikut bergabung dengan grup kajian atau ustad-ustad terkenal seperti K.H. Arifin Ilham, Uje & udin, Wisata Hati, Ustadz Yusuf Mansur?
Sadar atau tidak,begitu banyak taman-taman surga di dunia ini. Lalu, mengapakah sebagian dari kita hanya gandrung dan asyik dengan kehidupan dunia yang fana ini? Sedangkan kebahagiaan sesungguhnyaada dia khirat sana, bukan disini. Adapun jika banyak kegiatan yang membuat kita disibukkan karenanya, maka itu bukan menjadi alasan untuk tidak pernah sama sekali menghadiri taman-taman surga itu. Setidaknya, seminggu sekali kita bisa menghadiri pengajian umum. Setidaknya, setiap pagi dan sore kita bisa menyempatkan waktu untuk mendengar ceramah atau siraman-siraman ruhani lainnya. Itu tidak lain untuk bekal kita dalam beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
Wallahu a’lam bisshowab..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H