1. Menjaring Caleg Muda
Selain menggaet pemilih muda, para paslon juga bisa menjaring caleg muda yang akan diikutsertakan dalam pemilu. Memiliki caleg muda di dalam tim kampanye dapat memberikan perspektif yang berbeda dan memberdayakan pemuda untuk turut berpartisipasi dalam proses demokrasi.
2. Mengedepankan Juru Bicara (Jubir) Â dan Juru Kampanye (Jurkan)Muda
Menghadirkan juru bicara (jubir) dan juru kampanye (jurkam) muda di tim kampanye juga merupakan langkah yang bijak. Jubir muda dapat lebih mudah berkomunikasi dengan pemilih muda karena memiliki latar belakang dan bahasa yang lebih sesuai. Mereka dapat membantu dalam menyampaikan pesan kampanye secara lebih relevan dan berdampak.
3. Keterlibatan Melalui Pendekatan Digital
Pemilih pemula sangat terkoneksi dengan dunia digital. Oleh karena itu, paslon harus memiliki keberadaan yang kuat di platform-platform digital. Kampanye melalui media sosial, podcast, live streaming, dan platform digital lainnya adalah cara yang efektif untuk berinteraksi langsung dengan pemilih muda.
4. Mengadakan Diskusi dan Debat Terbuka
Mengadakan diskusi dan debat terbuka mengenai isu-isu yang penting bagi pemilih pemula dapat menjadi cara yang baik untuk mendekati mereka. Para paslon dapat mengadakan forum yang memungkinkan pemilih muda untuk bertanya langsung tentang isu-isu yang mereka pedulikan. Diskusi semacam ini dapat membantu paslon memahami perasaan dan keprihatinan pemilih muda dengan lebih baik.
5. Pendidikan Politik di Sekolah
                                      Pemilih pemula dari kalangan pelajar (foto: Republika.com)