Pagi ini penulis bersama istri, anak dan menantu melakukan perjalanan dari rumah di Gresik menuju ke Sidoarjo nke rumah besan untuk bersilaturahmi Dann bermaaf-maafan.
Ada dua jalur yang bisa ditempuh yaitu lewat jalur jalan tol Gresik - Sidoarjo atau jalur reguler lewat bawah dengan Rute Menganti-Lakarsantri-Karangpilang- Sepanjang -Taman-Sukodono-Sidoarjo.
Menurut Aris, menantu yang duduk sebagai pengemudi mobil pribadi yang kami tumpangi pilih jalur bawah karena harus mampir ke rumah kerabat di Karangpilang, dan setelah mampir ke kerabat di Karangpilang perjalanan menuju Sidaarjo dilanjutkan lewat jalur Sepanjang -Taman-Sukodono- Sidoarjo.
Sebelum sampai ke Sidoarjo penulis mengamati sepanjang perjalanan nampak kemacetan di tempat tertentu, seperti di perlintasan KA Taman-Sepanjang, Stopan Lampu Merah di Sukodono dan Pertigaan Krian Sidoarjo.
Fenomena Pengamen dan Badut Mengais Rezeki di Stop Lampu Merah
Fenomena sosial sebelum, saat dan setelah lebaran kerap kali kita melihat dan menyaksikan para pencari rezeki di Stopan Lampu Merah, mulai pengamen, badut, penjual makanan dan minuman, tukang bersih kaca mobil, sampai pengemis bergantian beroperasi saat lampu merah menyala di mana kendaraan pasti berhenti.
Hal ini terjadi hampir di semua Stopan Lampu Merah baik di kota maupun di luar kota atau bahkan di desa tapi ada Stopan Lampu Merahnya.
Dan rezeki yang mereka harapkan dari para pengguna jalan lumayan juga untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Apakah Anda sedang dalam perjalanan silaturahmi ke luar kota? Silahkan laporkan kondisi lalu lintas yang Anda lintasi.
Ahmad Syaihu untuk KompasianaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H