Masjid Abu Bakar Assidiq Madinah Arab Saudi (foto : Rindumasjid.com)
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa jamaah yang akan melaksankan ibadah haji atau umrah mesti mengunjungi kota Madinah untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, dan dua sahabat yaitu Abu Bakar Assidiq dan Umar bin Khattab yang makamnya berada di Masjid Nabawi, juga untuk melaksankan ibadah salat di Masjid nabawi atau Masjid Nabi.
Bagi jemaah haji Indonesia ada waktu 8-9 hari di kota Madinah untuk melaksanakan Arbain, yaitu salat fardu 40 waktu atau 8 hari berturut-turut di Masjid Nabawi, selebihnya waktu para jemaah haji bisa melakukan ziarah atau wisata ruhani, mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai historis bagi perkembangan Islam sejak zaman Rasulullah SAW.
Mengunjungi Masjid Abu Bakar Assidiq di Madinah
Wisata religi penulis selama di kota Madinah, saat melaksanakan Haji tahun 2016 silam adalah mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan Islam, salah satunya adalah mengunjungi masjidmasjid tua  dan  bersejarah  di  sekitar  kota Madinah, yaitu mengunjungi Masjid Abu Bakar dan Masjid Ali bin Abi Thalib yang letaknya tidak jauh dari Masjid Nabawi, Selain kedua Masjid bersejarah tersebut masih ada juga Masjid Umar Bin Khattab dan Masjid Usman bin Affan, tapi karena keterbatasan waktunya maka hanya dua masjid ini yang penulis kunjungi bersama rombongan jamaah haji KBIH Bryan Makkah Surabaya .
Masjid Abu Bakar pada malam hari (foto: Ma'had Aly Zahwiyah.com)
Masjid Abu Bakar Siddiq R.A.merupakan salah satu dari tiga masjid tua bersejarah di barat daya (sebelah timur bagian selatan) Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini berjejer dengan Masjid Ghamama dan Masjid Ali. Hanya terpaut sekitar 40 meter dari Masjid Ghamama dan merupakan salah satu masjid yang kemungkinan besar akan turut dirobohkan oleh pemerintah Saudi Arabia dalam rangka perluasan masjid Nabawi dalam waktu dekat ini.
Ada dua versi tentang latar belakang sejarah Masjid Abu Bakar, versi pertama menyebutkan bahwa di lokasi masjid ini, Khalifah Abu Bakar Siddiq semasa hidupnya pernah menyelenggarakan shalat Hari Raya bersama Rasululah dan muslim terdahulu. Versi kedua menyebutkan bahwa di lokasi masjid ini berdiri dulunya merupakan rumah kediaman Abu Bakar Siddiq.
Karena latar belakang sejarah tersebutlah, masjid ini dibangun di lokasi ini. lokasinya berdiri pun hanya terpaut sekitar 335 meter dari Masjid Nabawi. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz sekitar tahun ke 50H kemudian dibangun ulang dalam bentuknya sekarang oleh Sultan Mahmud Khan alUtsmani (Sultan Mahmud II, wafat tahun 1255 H/ 1839 M), dan direnovasi oleh Raja Fahd tahun 1411 H tanpa mengubah bentuk aslinya. Luas Masjid Abu Bakar berukuran 19.5 x 15 meter persegi.