Pemain Guetamala , Julio Garcia Ramirez (biru) bermain kasar dan mendapatkan kartu merah saat melawan Indonesia tadi malam Selasa(21/2) di SUGBK (foto : Antara/Wahyu P)
​Lengkap sudah kekalahan Indonesia dalam turnamen Internasional mini yang diikuti oleh 4 tim yaitu Indonesia selaku tuan rumah, Fiji, Selandia Baru dan Guetamala.
Di laga perdana Indonesia membantai Fiji dengan skor 4-0, sehari berikutnya Indonesia kalah 1-2 dari Selandia Baru dan tadi malam, Selasa 21 Februari 2023, giliran Indonesia dipermalukan oleh Guetamala dengan skor0-1
Pertandingan antara Timnas U-20 melawan Timnas U-20 Guetamala sebenarnya berjalan menarik dan imbang namun Indonesia akhirnya tertinggal 0-1 setelah gol Abelardo Solorzano pada menit ke-22 memastikan Timnas U-20 Indonesia hanya meraih satu kemenangan dari tiga pertandingan pemanasan Piala Asia U-20 ini
Pelatih Timnas U-20, Shin Tae-yong, kecewa dengan hasil yang diraih timnya. "Laga hari ini sangat disayangkan, kami banyak melakukan kesalahan dan juga tidak bisa balas gol. Ini harus diperbaiki ke depan," ujar dia seusai laga.
Dalam laga itu, Indonesia unggul jauh dalam penguasaan bola, mencapai 80 persen. Apalagi setelah Guatemala U-20 harus bermain dengan 10 orang karena pemain bertahan Julio Fernando Garcia dikeluarkan wasit akibat pelanggaran keras terhadap Hokky Caraka.
Menang penguasaan bola hingga 80% dan melawan 10 pemain mengapa Indonesia tidak bisa mencetak gol?
Penulis yang tadi malam menyaksikan pertandingan lewat siaran televisi Indosiar mencoba memberikan analisa
1. Pemain Indonesia tak berani melakukan serangan secara frontal ke gawang Guetamala
2. Pemain Indonesia tidak memiliki striker yang haus gol, sehingga melempem saat berhadapan dengan pemain belakang Guetamala
