Perjalanan wisata Ruhani ke makam Waliyullah di Jawa Timur berlanjut, setelah berkunjung ke makam Sunan Bonang di Tuban rombongan melanjutkan perjalanan menuju Makam Syekh Ibrahim Asmarakandi (Ayahanda Sunan Ampel) yang makamnya terletak di dusun Gesikharjo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban.
Siapakah Syekh Ibrahim Asmarakandi?
Syekh Ibrahim Asmarakandi merupakan pendakwa pada masa awal penyebaran agama Islam di Tanah Jawa.
Syekh Ibrahim Asmarakandi merupakan tokoh sentral dalam penyebaran Islam, karena dia merupakan ayah kandung dari Raden Ali Rahmatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel, yang makamnya berada di Surabaya.
Asal Muasal Syekh Ibrahim Asmarakandi
Menurut catatan sejarah Beliau diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah pada paruh kedua abad ke-14.Â
Dalam kitab Babad Tanah Jawi menyebut namanya dengan sebutan Makdum Brahim Asmara atau Maulana Ibrahim Asmara, dikutip dari Atlas Walisongo.
Sebutan itu mengikuti pengucapan lidah Jawa dalam melafalkan as-Samarkandy, yang kemudian berubah menjadi Asmarakandi. Menurut Babad Cerbon, Syekh Ibrahim Asmarakandi adalah putera Syekh Karnen dan berasal dari negeri Tulen di wilayah Kazakhstan, Asia TengahÂ
Syekh Ibrahim Asmarakandi datang ke tanah Jawa bersama Syekh Jumadil Kubro yang makamnya ada di wilayah Trowulan Mojokerto, penulis pernah ziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro, dan makamnya ternyata panjang sekali sekitar 4 meter.
Tiba di komplek makam Sunan Gesik, nama lain Ibrahim Asmaraqandi pukul 12.00 WIB rombongan melaksanakan salat Duhur dan Asar secara Jamak Qasar yaitu menggabungkan 2 waktu salat menjadi satu waktu dan meringkas jumlah rakaat dari 4 rakaat menjadi hanya 2 rakaat.