Mohon tunggu...
Ahmad zaenal abidin
Ahmad zaenal abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjahit kata

Seorang penyulam yang percaya bahwa jahitan kata bisa merubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lars Ullrich dan Ketukan Drum Kehidupan

26 September 2021   16:05 Diperbarui: 26 September 2021   16:34 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita memerlukan jeda, istirahatlah sejenak, gunakan rem kehidupan sebelum melanjutkan injak gas kenyataan. 

Dalam lagu ini Lars Ullrich seolah menguatkan sebuah pesan semesta, saat tempo lagu melambat, saat melody keindahan membuat kita terlena, ketukan drumnya tetap kencang, dia tak mengurangi tempo, malah variasi ketukannya makin bertambah, kombinasi snare dan tom-tom yang di selingi pukulan pada cymbal bertalutan membuat lagu ini mampu mengacak-ngacak perasaan. 

Bahwa boleh jadi kita istirahatkan diri, jeda sejenak akan semua aturan-aturan dan upaya dari diri kita, tapi ketukan doa dan pedal harapan tak boleh berkurang, tempo kencang akan rahmat Tuhan tak boleh mengendur. 

Biarlah segala ketidakpastian, ketidakberaturan yang dihamparkan semesta tetap terhijab dari pandangan lahir kita, karena sejatinya semua itu adalah ketidakberaturan yang teratur. 

Kita hanya bisa menikmati symphony kehidupan yang telah Tuhan aturkan, karena ujung dari semua perjuangan ini adalah cinta. 

Seperti ketukan drum yang nampak tak beraturannya Lars Ullrich, semua adalah sebuah komposisi kehidupan. 

Dengarkan pelan pesan Tuhan melalui semesta penciptaan, lalu nikmati Rahmat-Nya yang tak terbilang. 

Hari ini kita jeda sejenak, nikmati melody kehidupan, tapi doa dan harapan tetap berkelindan. 

Selamat menikmati hari libur, selamat berbahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun