Landasan Psikologis: Dalam pengembangan kurikulum, Landasan psikologis berkaitan dengan perkembangan peserta didik dan kurikulum serta psikologi belajar dan kurikulum. Upaya mengembangkan kurikulum harus disesuaikan dengan siapa yang melaksanakan proses pembelajaran bukan apa yang diinginkan oleh pengembang kurikulum. Yang membutuhkan proses belajar agar siap untuk menjalani kehidupan di tahap selanjutnya adalah peserta didik. Maka kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Pada landasan psikologis menjelaskan bagaimana karakteristik peserta didik dan tahap perkembangannya, psikologi belajar sesuai dengan teori belajar behavioristik, kognitif, humanistik dan konstruktivistik.
Landasan sosiologis: Dalam pengembangan kurikulum, Landasan sosiologis berkaitan dengan kurikulum dan masyarakat, kurikulum dan kebudayaan, serta kurikulum dan perkembangan IPTEK. Upaya untuk mengembangkan kurikulum harus diketahui bagaimana kondisi sosial masyarakatnya, lingkungan belajar, kebudayaan serta perkembangan peradaban atau era yang berlangsung.
Landasan historis: Dalam pengembangan kurikulum, Landasan historis mengacu pada sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang dikembangkan. Indonesia telah melewati sejarah perkembangan kurikulum cukup panjang. Dimulai sejak tahun 1947 dimana Indonesia baru merasakan kemerdekaannya tentu membutuhkan proses pendidikan dari masa penjajahan hingga kemerdekaan. Masa itu pendidikan tidak fokus pada pemikiran tetapi lebih menekankan pada kesadaran bernegara dan bermasayarakat. Selanjutnya kurikulum terus berkembang hingga kurikulum 2024. Perubahan kurikulum dari masa ke masa tentu membawa dampak pada pengembangan kurikulum berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H