Mohon tunggu...
Ahmad Sidek
Ahmad Sidek Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik

Minat Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Pendidikan Berdiferensiasi

25 Januari 2023   13:48 Diperbarui: 26 Januari 2023   08:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dengan memberi keleluasaan dan mengakomodir kebutuhan peserta didik demi meningkatkan potensi dirinya sesuai Kesiapan Belajar, Minat, dan Profil Belajar dari peserta didik yang berbeda-beda. 

Meski demikian, bukan berarti guru harus membuat banyak rancangan metode pembelajaran sekaligus atau guru harus lari kesana kemari untuk mengajari anak satu per satu dalam waktu yang bersamaan. Pembelajaran berdiferensiasi tidak seperti itu.

Guru bukan Manusia Super yang bisa kesana kemari berada pada tempat yang berbeda dalam satu waktu untuk membantu banyak peserta didik secara bersamaan dan memecahkan semua permasalahan. Lantas seperti apa sebetulnya pembelajaran berdiferensiasi itu?

Pembelajaran berdiferensiasi lebih ke-serangkaian keputusan masuk akal (common sense) dari guru yang berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Keputusan-keputusan yang dibuat terkait dengan:

  1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" peserta didik untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap peserta didik di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
  2. Kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga peserta didiknya.
  3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru  menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif  yang telah dilakukan untuk menentukan peserta didik mana yang masih ketinggalan atau peserta didik mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
  4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta didiknya. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik tersebut. Misalnya, apakah guru perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, penugasan, dan atau penilaian yang berbeda.
  5. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun