Mohon tunggu...
Ahmad Husni
Ahmad Husni Mohon Tunggu... -

apa pun yang diinginkan selama tampa usaha dan ketekunan akan menjadi sia sia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batubara Sebagai Sumber Utama Listrik Nasional

12 Juni 2017   19:24 Diperbarui: 13 Juni 2017   15:14 5576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batubara Sebagai Sumber Utama Listrik Nasional

Saat ini hampir semua manusia yang hidup di dunia ini menggunakan listrik untuk membantu kehidupannya sehari-hari.Listrik menjadi kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan akan listrik juga semakin meningkat. Namun, sampai saat ini, hamper 72 tahun Indonesia merdeka, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih belum terjangkau listrik. Pemerintah mencatat, setidaknya 2519 desa yang be;um tersentuh listrik,  terutama di wilayah-wilayah terpencil dan daerah tertinggal.

 Keberadaan listrik saat ini telah mampu menjadi penerang di malam hari. Serta banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh atas adanya listrik itu sendiri, dari penggunaan yang membantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga hingga sebagai sumber informasi dan alat komunikasi. Namun apa yang kita nikmati akan keberadaan Listrik tidak semuanya dirasakan juga oleh sebagian wilayah di Indonesia. Dibeberapa wilayah indonesia masih banyak daerah yang belum bisa menikmati manfaat dari listrik karena PLN sebagai pemasok listrik di indonesia masih belum bisa menjangkau daerah tersebut khususnya di wilayah Timur Indonesia.

 Bukan hanya karena jaringan listrik yang belum memadai, pasokan listrik di beberapa daerah di luar pulau Jawa pun masih kritis. Laju pertumbuhan eknomi, pembangunan dan kemajuan teknologi yang dinamis membuat peningkatan kebutuhan listrik tak sebanding dengan ketersediakan pasokan listrik. Makanya, di republik ini masih sangat lazim terjadi pemadaman bergilir, karena suplai listriknya belum mencukupi. Karena itulah sekarang pemerintah serius untuk menggenjot produksi listrik nasional dengan program 35.000 MW.

Karena dalam kehidupan modern sekarang, listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan primer. Seluruh sendi kehidupan manusia membutuhkan energy listrik untuk mendukung kelancaran aktivitas dan pekerjaan, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dll. Apalagi di sektor industry yang aktivitasnya sangat bergantung pada pasokan listrik. Bayangkan sebuah pabrik yang memproduksi barang untuk ekspor impor. Bila listrik mati, mesin-mesin tidak akan bisa berjalan dan proses produksi terhenti. Ini akan berakibat jatuh tempo produksi menjadi kacau dan berakibat terkena denda karena terlewat dari tanggal jatuh tempo. Di sektor industri manufaktur saja, kerugian akibat krisis listrik menimbulkan kerugian $ 415 juta per tahun.

 Untungnya, Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang berlimpah dan beragam baik yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas bumi. Ataupun sumber energi alternatif dan terbarukan lainnya seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, geothermal, biomassa dan lain-lain.

Memilih Batubara sebagai Sumber Tenaga Listrik

 Saat ini pemerintah sedang mengerjakan program Program listrik 35.000 MW. Dari total pembangkit listrik yang dibangun, didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu 56,97%. Presiden Joko Widodo telah mendeklarasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk ikut aktif menurunkan emisi CO2 (Gas Rumah Kaca-GRK) sebesar 29% di tahun 2030 dan melalui dokumen Intended Nationally Determined Contributions (INDCs), Indonesia mencantumkan kegiatan pembangunan PLTU Batubara dengan menggunakan teknologi efisiensi tinggi seperti CCT untuk mencapai 29% penurunan emisi GRK di tahun 2030.

 Bukan tanpa alasan,ketika pemerintah berniat melakukan pembangunan PLTU Batubara tersebut.Untuk operasi PLTU batubara diketahui 30 lebih rendah dibandingkan sistim pembangkit listrik yang lain. Saat ini, kebutuhan batubara untuk PLTU mencapai 87,7 juta ton. Seiring dengan pembangunan program ketenagalistrikan 35.000 MW, kebutuhan batubara diperkirakan meningkat menjadi 166,2 juta ton pada tahun 2019.

 Meski batubara termasuk sumber energi tak terbarukan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan batubara di dunia saat ini masih sangat melimpah. Terhitung pada tahun 1990, jumlah cadangan batubara dunia diperkirakan mencapai 1.079 milyar ton dan masih dapat diandalkan sebagai sumber energi dunia hingga lebih dari 230 tahun, bahkan diperkirakan dapat mencapai hingga 300 tahun mendatang. Dan negara kita pun masih menyimpan cadangan batubara sebesar 32,3 milyar ton.

 Untuk mencapai target elektrifikasi dan kesuksesan program listrik 35.000 MW, coal fired power plant adalah sebuah keniscayaan. Perlu Agan ketahui, negara-negara besar saja sepeti US dan Aussie pun masih mengandalkan batubara sebagai sumber. Masak kita (Indonesia) yang memliki potensi cadangan yang melimpah tidak memanfaatkannya.

 Indonesia adalah salah satu penghasil batu bara terbesar ke 4 di dunia. Maka tidak heran jika batu bara di sini dimanfaatkan semaksimal mungkin. Salah satu dari manfaat batu bara adalah sebagai pembangkit listrik. Indonesia telah memanfaatkan batu bara sebagai pembangkit listrik untuk menggerakkan turbin. Batu bara akan diubah menjadi uap panas yang bisa menggerakkan turbin pembangkit listrik. Ini sangat efektif sekali mengingat jika menggunakan minyak bumi untuk menggerakkan turbin maka biaya yang akan dikeluarkan akan sangat banyak. Negara tentu akan rugi besar jika tidak menggunakan batu bara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun