Mohon tunggu...
Ahmad Husni
Ahmad Husni Mohon Tunggu... -

apa pun yang diinginkan selama tampa usaha dan ketekunan akan menjadi sia sia

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Kepemimpinan Dimulai Sekarang!

19 Agustus 2014   09:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy


Sumberdaya pertambangan, sumber daya hutan, sumber daya plasma nutfah dan sumberdaya di dalam lautan. merupakan aset kekayaan bangsa indonesia yang masih tersimpan di dalam bumi Indonesia, yang ada di lautan baik dipermukaan atau di perut bumi.

selain sumber daya alam yang melimpah kelebihan lain negara kita yakni dianugrahi dengan letak wilayah yang strategis dengan iklim tropis yang memungkinkan radiasi matahari diterima sepanjang tahun, suhu di Indonesia yang sangat optimal sangat baik bagi pertumbuhan tanaman. beberapa jenis tanaman yang ada di wilayah dunia lain dapat tumbuh di tanah Indonesia ini. Dengan segala potensi sumberdaya alam yang sangat besar dan letak geografis serta iklim tropisnya itu seharusnya pada saat ini Indonesia menjadi negara yang maju dalam bidang pertanian pada khususnya.

fakta menggambarkan berbeda disaat kondisi pertanian kita pada masa kini sangat terpuruk. Bagaimana tidak kini indonesia menjadi negara perngimpor buah-buahan, ternak dan bahan pangan utama seperti beras, jagung, kedelai dan gula. Sungguh kondisi yang sangat ironis mengingat pada era tahun 1980-an negara kita menjadi negara pengekspor utama beras di wilayah asia. anugrah potensi sumber daya yang sangat besar kita masih belum mampu mengelolanya dengan baik. instropeksi dibutuhkan untuk bansa indonesia, mengapa hal itu terjadi pada negara kita.

fakta lain yang akan terjadi adalah Kebijakan dan isu global, adanya perdagangan bebas, WTO, C-AFTA, politik penyesuaian struktur dari Bank Dunia (SAP) dan IMF. Perdagangan bebas yang terjadi hampir di berbagai wilayah dunia secara nyata memberikan dampak yang luarbiasa terhadap kondisi pertanian dalam negeri (faktor internal). Keikutsertaan dalam perjanjian perdagangan bebas tanpa adanya kesiapan yang matang, praktis membuat pasar dalam negeri dibanjiri oleh produk dari luar negeri. Hal ini adalah sebuah resiko yang berdampak secara sistemik yang dapat meningkatkan jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan.

untuk menjadikan Indonesia kembali sebagai negara produsen pangan yang mandiri dan berdaulat, dibutuhkan terobosan revolusioner yang konkret serta operasional melalui modernisasi pertanian.Bukan hanya moderenisasi saja tetapi memahami kemajuan teknologi dan kegiatan ekonomi. Perkembangan kemajuan teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling berkaitan, saling membutuhkan, dan saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing. Hal ini terlihat dalam kegiatan perdagangan dunia, baik di  bidang barang-barang (trade in goods), maupun di bidang jasa (trade in services).

Saling keterkaitan ini memerlukan adanya kesepakatan mengenai aturan main yang berlaku. Aturan main yang diterapkan untuk perdagangan internasional adalah aturan main yang berkembang dalam sistem GATT/WTO. Haruslah dipahami oleh semua pihak akan peran vitalnya sektor pertanian. Pertanian menjadi alat untuk stabilitas ekonomi dan politik dalam suatu negara. Pertanian menjadi alat pemersatu bangsa hal ini sangat beralasan karena pada dasarnya pangan adalah kebutuhan yang paling primer (dasar) yang harus dipenuhi baik untuk sekedar bertahan hidup maupun untuk meningkatkan gizi. Bangsa yang tercukupi gizinya akan tumbuh dan berkembang menjadi negara yang maju.

kepemimpinan kedepan yang di pimpin oleh Jokowi sudah seharusnya memikirkan siapa siapa saja yang layak ditempatkan di kementrian, terkhusus di bidang pertanian. revolusi kepemimpinan di pertanian sudah seharusnya di rubah pola penempatanya, harus menempatkan orang orang yang memahami pergerakan globalisasi dan siap persaingan. kekakuan jabatan yang selama ini terjadi di setiap kepemimpinan lebih dikarenakan stigma kuno (kalau kelembagaan pertanian wajib di pimpin orang pertanian ). pola dan keberanian merubah akan menjadikan Indonesia bisa siap dengan segala persaingan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun