Obesitas menjadi problematika yang tidak kunjung usai sampai saat ini dikarenakan banyak pengidap obesitas yang kurang sadar akan bahayanya obesitas bagi tubuh mereka. Menurut Basuki dan Hartati pada jurnal EMPATI yang diterbitkan pada tahun 2013 berpendapat bahwa obesitas merupakan gangguan medis yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak dalam tubuh sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dari tubuh. Dari pendapat tersebut, dapat dibuktikan bahwa banyak dari pengidap obesitas yang memiliki bobot badan melebihi berat badan ideal.
Obesitas merupakan penyebab utama dari banyak masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan masih banyak lagi. Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar lemak di tubuh bagi orang yang obesitas adalah dengan melakukan diet dengan metode defisit kalori.
Defisit kalori didasarkan pada prinsip bahwasanya untuk menurunkan berat badan, kita perlu membakar lebih banyak kalori daripada kalori yang kita konsumsi sehari-hari. Dengan begitu defisit kalori akan memaksa tubuh untuk menggunakan lemak yang tersimpan sebagai energi, yang akhirnya dapat menyebabkan penurunan berat badan. Diet defisit kalori sangatlah sederhana untuk dilakukan serta efektif sehingga dapat disesuaikan dengan gaya hidup sehari-hari.
Melakukan defisit kalori tidak memerlukan suplemen diet khusus atau diet yang ketat. Sebaliknya, hal ini fokus kepada keseimbangan antara kalori yang dikonsumsikan dengan kalori yang terbakar setiap hari, sembari diimbangi dengan olahraga yang rutin. Dengan arti, orang yang melakukan defisit kalori tidak perlu menyiksa dirinya karena menghindari makanan yang disukai, namun hanya memperhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh.
Dampak dari defisit kalori dapat bertahan dalam jangka panjang sehingga orang yang melakukan defisit kalori tidak akan mudah obesitas, karena kadar lemak yang terdapat di tubuh sudah mengurang sehingga kalori yang masuk akan berubah menjadi lemak yang baik yaitu lemak dapat dikonversi menjadi hangat untuk tubuh serta menjadi energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Namun, penting untuk dicatat bahwa menciptakan defisit kalori dapat menjadi tantangan bagi orang gemuk, terutama mereka yang memiliki riwayat diet yo-yo yaitu diet dengan tidak makan namun intensitas olahraganya tinggi sehingga kalori yang keluar lebih banyak dari kalori yang masuk. Sehingga lebih baik jika orang melakukan defisit kalori dibandingkan yo-yo diet.Â
Kesimpulannya, metode kalori defisit merupakan cara yang efektif bagi orang obesitas untuk menurunkan bobot badan dan masa lemak di dalam tubuh. Metode ini sangatlah sederhana dan berkelanjutan sehingga dapat disesuaikan dengan gaya hidup apa pun. Lalu ingatlah, penurunan berat badan adalah sebuah perjalanan dalam hidup dan membutuhkan waktu serta usaha. Namun dengan defisit kalori, perjuangan diet akan menjadi lebih mudah dan singkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H