Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya, salah satunya terletak di provinsi Jawa Timur. Di wilayah ini, terdapat beragam tarian tradisional yang merefleksikan kehidupan, keyakinan, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Salah satu tari tradisional yang menggambarkan semangat gotong-royong dan kebersamaan adalah Tari Remo. Artikel ini akan membahas dengan mendalam tentang Tari Remo, khususnya yang berasal dari kota Jombang, Jawa Timur, serta bagaimana tari ini menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan.
 1. Asal Usul Tari Remo
 Tari Remo adalah sebuah tarian yang berasal dari Jawa Timur, khususnya di daerah Jombang. Sejarahnya telah mencakup berabad-abad dan merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Jawa Timur. Awalnya, Tari Remo muncul sebagai wujud ekspresi rasa syukur dan kegembiraan masyarakat Jombang ketika berhasil menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Asal usul Tari Remo memiliki kisah yang berasal dari wilayah Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Tarian ini telah menjadi bagian penting dari budaya tradisional masyarakat Jawa Timur dan memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Meskipun tidak ada catatan sejarah tertulis yang pasti tentang asal usulnya, legenda dan cerita lisan dari nenek moyang telah diwariskan secara turun-temurun untuk menjelaskan bagaimana Tari Remo pertama kali muncul. Berbagai versi legenda tersebut mungkin berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tetapi inti cerita biasanya serupa. Salah satu versi legenda yang sering diceritakan adalah kisah seorang raja atau pemimpin dari kerajaan di Jombang. Raja tersebut mengalami masa pemerintahan yang penuh tantangan dan kesulitan, seperti kekeringan, wabah, atau serangan musuh. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, raja memutuskan untuk mengadakan sebuah acara persembahan kepada para dewa dan roh leluhur dalam bentuk tarian dan nyanyian. Rakyat jelata pun bersatu dan berkolaborasi untuk menciptakan Tari Remo sebagai ungkapan rasa syukur, kegembiraan, dan doa kepada para dewa atas berkat dan perlindungan yang diberikan. Tari Remo kemudian menjadi bagian penting dari upacara adat dan acara keagamaan dalam masyarakat Jombang. Selain legenda tersebut, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Tari Remo berasal dari tradisi para pedagang dari Jawa yang berkelana ke daerah-daerah lain di Indonesia atau bahkan ke luar negeri. Mereka membawa pulang berbagai pengaruh budaya dan menambahkan unsur-unsur baru dalam tarian mereka, yang akhirnya membentuk Tari Remo seperti yang kita kenal saat ini. Â Perkembangan selanjutnya dari Tari Remo tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan tradisi ini. Dengan berbagai penyesuaian dan modifikasi seiring berjalannya waktu, Tari Remo tetap hidup dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Jombang dan sekitarnya. Tari Remo bukan hanya sekadar tarian biasa, tetapi telah menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Jombang. Sebagai warisan budaya yang berharga, Tari Remo terus diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang dan sebagai cara untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan spiritual yang dijunjung tinggi.Â
2. Filosofi Dan Makna Tari Remo
Tari Remo mengandung filosofi dan makna mendalam dalam setiap gerak dan langkahnya. Dalam tarian ini, terdapat pesan-pesan moral, seperti semangat kebersamaan, persatuan, dan gotong-royong. Gerakan yang indah dan selaras menggambarkan keselarasan antara manusia dengan alam dan Tuhan. Filosofi dan makna Tari Remo adalah inti dari pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap gerak dan langkah dalam tarian ini. Di balik keindahannya, Tari Remo mengandung beberapa makna mendalam yang merefleksikan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Jawa Timur. Berikut adalah beberapa filosofi dan makna penting dari Tari Remo:Â
Gotong-Royong dan Keharmonisan: Salah satu makna utama dari Tari Remo adalah semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Gerakan lincah dan serasi dari para penari mencerminkan pentingnya bekerja bersama-sama dan hidup secara harmonis sebagai sebuah komunitas. Pesan ini mengajarkan bahwa dalam membangun sebuah masyarakat yang kuat dan sejahtera, setiap individu harus saling membantu dan mendukung satu sama lain.Â
Perjuangan Menghadapi Rintangan: Tari Remo juga mewakili semangat perjuangan dan ketabahan menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup. Ketika tarian ini awalnya muncul, masyarakat Jombang mengalami berbagai kesulitan dan cobaan. Tari Remo menjadi cara untuk mengungkapkan ketahanan dan semangat juang dalam menghadapi kesulitan, serta sebagai bentuk rasa syukur ketika berhasil mengatasi masalah-masalah tersebut.Â
Keselarasan dengan Alam dan Tuhan: Gerakan yang lemah gemulai dalam Tari Remo mencerminkan keselarasan antara manusia dengan alam dan Tuhan. Tarian ini mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang seimbang, di mana manusia diharapkan untuk hidup selaras dengan alam dan alam semesta. Pesan ini menyiratkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan berhubungan harmonis dengan alam dan ciptaan-Nya.Â
Ungkapan Rasa Syukur dan Pemujaan: Tari Remo juga menjadi bentuk ungkapan rasa syukur dan pemujaan terhadap para dewa dan roh leluhur. Ketika masyarakat Jombang mengalami kejayaan, panen melimpah, atau berhasil mengatasi bencana, Tari Remo menjadi media untuk menyampaikan rasa syukur dan menghormati kekuatan gaib yang melindungi dan memberkati mereka.Â