Ada suatu saat ketika kita kembali ke rumah dari liburan dimana perasaan bercampur aduk dengan rasa senang karena sudah kembali ke rumah dan perasaan ingin kembali lagi ke tempat liburan kita.
Bahkan perasaan ingin kembali tersebut lebih mendominasi dari perasaan sudah dirumah.
Hal ini bisa dikatakan bahwa destinasi wisata yang kita kunjungi sudah berhasil membangun hubungan emosional dengan para tamu nya yaitu wisatawan.
Keramahtamaan masyarakat sekitar adalah salah satu faktor pendukungnya atau bisa jadi suasana sekitar yang memang cocok dengan pribadi kita.
Lokasi tempat juga mempengaruhi, bagi pribadi yang suka alam, sebuah villa kecil di perbukitan mungkin membuat kita betah berlama lama disana walau tidak banyak pilihan aktivitas.
Namun selain daripada itu semua, hubungan emosional antara destinasi wisata dengan para wisatawan bisa timbul dari momen momen yang di alami oleh wisatawan selama berada disana.
Momen momen tersebut bisa dengan sahabat, saudara, keluarga dan pasangan kita pastinya, namun momen tidak bisa kita nikmati tanpa adanya bantuan dari pihak lain, dalam hal ini pengelola tempat tersebut.
Momen dapat berlangsung hanya sekejap dan bisa hilang dalam hitungan menit hingga detik, namun bila kita bisa menangkap momen tersebut maka kesan lah yang akan tercipta dan akan tinggal dalam diri kita untuk waktu yang lama.
Dalam hitungan menit atau detik, momen bisa lenyap karena timbul rasa kecewa karena apa yang kita lewati tidak sesuai dengan keinginan dan ketika ingin mengulangi lagi, mood kita sudah tidak lagi disana.
Apabila kita sedang menikmati matahari terbenam sambil duduk di pasir putih misalnya, ketika matahari sudah tak tampak lagi kita langsung berdiri dan meninggalkan pantai.