Ada istilah dalam bahasa Inggris yang mengatakan bahwa 'Woman and Machinery do not mix' atau wanita dan mesin tidak dapat menyatu, ungkapan ini sama sekali tidak mencerminkan apa yang terjadi dalam dunia aviasi.Â
Keikutsertaan wanita dalam aviasi sudah berlangsung sejak awal dari perkembangan aviasi itu sendiri dan untuk para penerbang wanita atau yang sering disebut sebagai 'aviatrix' tidak hanya dalam aviasi sipil saja melainkan juga dalam aviasi militer dan melakukan misi militer.
Peran wanita juga tidak hanya sebagai penerbang saja melainkan juga dalam proses produksi pesawat terbang, seperti yang tercatat dalam sejarah dimana banyak karyawan wanita yang terlibat dalam produksi pesawat militer Pembom B-25.
Amelia Earhart
Penerbang wanita pertama di dunia yang melakukan penerbangan solo menyeberangi Samudera Atlantik yang dilakukannya pada tanggal 20 Mei 1932 dari provinsi Newfoundland yang terletak di Kanada dan mendarat 15 jam kemudian di Irlandia dengan pesawat Lockheed Vega miliknya.
Evgeniya Shakhovskaya
Seorang penerbang yang mendapatkan ijazah pilot nya pada tahun 1912 ini tercatat dalam sejarah aviasi sebagai penerbang wanita militer pertama ketika bergabung pada 1st Field Air Squadron dan melakukan misi penerbangan pengintaian pada tahun 1914 semasa Perang Dunia I
Memiliki nama lengkap Elise Raymonde Deroche dan lahir pada 22 Agustus 1882 dan menjadi penerbang wanita pertama yang bersertifikat pada tanggal 8 Maret 1910 namun banyak pihak yang juga percaya bahwa dia merupakan wanita pertama di dunia yang menerbangkan sebuah pesawat terbang.
Salah satu pelopor aviasi di negara Belgia, Hlne tercatat sebagai penerbang wanita pertama di dunia yang menerbangkan pesawat berpenumpang pada tanggal 19 April 1910 sebelum dia mendapatkan sertifikat pilot pada beberapa waktu setelah itu pada tahun yang sama.