Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mencari Arti Kemewahan

31 Juli 2020   23:27 Diperbarui: 1 Agustus 2020   06:28 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemewahan selalu menjadi simbol dan dihubungkan dengan kekayaan sehingga menciptakan kelompok yang bernama  elit atau social cachet yang terpisah dan dibatasi oleh sebuah eksklusifitas.

Gaya hidup adalah salah satu cara kita melihat bagaimana orang yang berada dalam social cachet tersebut mendefinisikan kemewahan dengan cara menunjukan bagaimana kehidupan mereka yang selalu dikelilingi oleh barang dan fasilitas yang tidak semua orang dapat memilikinya.

Kita juga sering melihat di media sosial bagaimana beberapa orang menunjukan barang-barang yang dikenakan.mulai dari tas, baju, mobil dan lainnya dengan 'price tag' yang mencengangkan.

Tapi apa benar yang ditunjukan mereka semua adalah kemewahan bukannya kekayaan ?

Gaya hidup seseorang yang berpergian dengan pesawat pribadi akan sulit disebut sebagai kemewahan ketika setelah turun dari pesawat dia menginap di sebuah hotel berbintang lima atau diatasnya, berbeda bila dia akan menginap di pulau pribadinya yang tidak ada pembanding nya.

Dalam tugas di kapal pinisi yang selalu diisi oleh orang-kaya berkantong tebal saya sering melihat perbedaan yang sangat jauh dengan apa yang saya selalu lihat di media sosial tersebut.

Selama melayani tamu-tamu tersebut, tidak ada sedikitpun tanda bahwa salah satu mereka ternyata adalah pemilik dari puluhan resort di dunia termasuk salah satunya yang ada di Kawasan Nusa Tenggara atau memiliki puluhan Gedung di sebuah kota di Eropa.

Mereka termasuk orang-orang dalam kaum elit atau jetset tapi penampilan mereka tidak seperti kaum social cachet.

Jadi apa sebenarnya kemewahan ?

Dalam beberapa kesempatan mencari pengertian kata kemewahan di internet ada sebuah artikel yang menyebutkan bahwa kemewahan memiliki 4 pilar yaitu Timelessness (Keabadian), Story (Cerita), Scarcity (Kelangkaan) dan Social Cachet (Status, Prestise).

Saya berusaha memahami satu-persatu pilar tersebut terutama pada pilar kelangkaan dimana di situs lain dijabarkan bahwa bila sebuah barang masih dapat dimiliki oleh banyak orang (kaya) maka barang tersebut tidak selamanya dapat disebut dengan barang mewah walaupun harganya milyar an

Dilain sisi disebutkan sebuah kalung yang mungkin bila di timbang emas yang terkandung di kalung tersebut bisa didapatkan harganya, tetapi dapat memiliki harga jual berlipat-lipat hanya karena kalung tersebut pernah digunakan oleh seorang bangsawan (mengandung keabadian dan latar belakang/cerita).

Dan bagi yang mendapatkan kalung tersebut merupakan barang mewah sekalipun hanya mengandung 20 gram misalnya.

Kemewahan tidak memiliki'price tag' nya tapi hanya memiliki nilai yang tidak dapat ditulis dalam sebuah 'price tag' karena akan sangat tergantung pada nilai yang mencerminkan 4 pilar tadi dan jika pun terbeli dengan harga yang tidak mahal sekalipun,itu akan tetap menjadikannya barang mewah karena dari nilai yang terkandung disana.

Dalam sebuah artikel di situs online Vouge.it, tahun 2011, Franca Sozzani (RIP-2016) yang merupakan pemimpin redaksi Vouge Italia saat itu mengatakan bahwa di jaman sekarang orang dapat mengenakan barang mewah tanpa terlihat mewah.

Bisa jadi benar, mungkin jika saya mengenakan sepatu yang harganya 100 juta atau naik mobil yang harganya milyar pun tidak akan terlihat mewah, sedangkan seorang wanita yang hanya menggunakan gaun dan dihiasi oleh hanya beberapa aksesoris bisa terlihat mewah dan elegan.

Saya jadi teringat sebuah adegan film "Pretty Woman" saat Richard Gere meminta Julia Robert membeli baju yang klasik, elegan dan walau dengan susah payah mendapatkannya, Julia Robert terlihat mewah dengan gaun yang elegan tersebut.

Dalam artikel Vouge tadi juga disebutkan bahwa di saat kita mempertunjukan sebuah kemewahan berarti kita mengumbar kemewahan tersebut, dan karena kemewahan yang ada pada sebuah produk merupakan maha karya yang dibuat secara detil dan dengan keahlian khusus berarti kita mengumbar detil tersebut dan mengurangi keeksklusifan serta bisa dikatakan kurang menghargai maha karya tersebut

Barang-barang yang sering terlihat di media sosial tersebut memiliki 'price tag' yang fantastis dan tidak semua orang dapat memiliki tapi satu hal yang perlu diingat juga bahwa orang kaya didunia ini banyak sekali sehingga apabila barang tersebut bisa dimiliki oleh orang-orang kaya tersebut, barang tersebut tidak lagi langka.

Tingginya harga sebuah barang yang bermilyar pun bisa jadi tidak melambangkan sebuah kelangkaan yang menjadi salah satu pilar dari kemewahan ketika kita berada di sebuah kondangan yang dihadiri oleh para orang super kaya karena ada kemungkinan ada banyak orang kaya lainnya yang memiliki barang mahal yang sama dengan kita, lain halnya bila kita mengenakan kalung emas yang hanya 20 gram itu tadi karena memiliki nilai kemewahan dan langka.

Dalam sebuah kesempatan yang langka pula, saya sempat mengantarkan pesanan minuman kepada tamu di pelayaran kapal pinisi dari Bali ke Labuan Bajo dan tamu tersebut bukan seseorang yang mengganggap dirinya super kaya tapi sukses dalam hidup.

Walau singkat dan dengan percakapan umum namun percakapan dengan beliau sungguh tidak terlupakan

Beliau lah yang mengakhiri pencarian saya tentang makna dari kemewahan dimana beliau menyebutkan bahwa kemewahan adalah kesuksesan,' luxury is not about price but it is about prize', kemewahan bukan terletak pada kekayaan tapi lebih kepada penghargaan kepada diri sendiri atas pencapaian sukses dalam hidup dan hal tersebut hanya untuk dinikmati sendiri, bukan untuk dipamerkan atau ditunjukkan kepada dunia.

Bila kita memiliki banyak uang, apapun kita bisa beli, ujar beliau tapi saya mungkin tidak bisa mendapatkan kemewahan seperti yang saya dapatkan pada pelayaran ini dimana saya banyak melihat banyak hal baru, pengalaman baru dan lainnya yang saya tidak dapatkan di tempat saya tinggal, sambung beliau.

Beberapa hari kemudian, bos saya pemilik kapal mengatakan kepada saya bahwa tamu tersebut memiliki maskapai leisure (leisure airline) dan juga banyak resorts, jadi bukan hanya sekedar orang yang kaya atau super rich tapi diatas itu.

Dan memang benar bahwa kemewahan adalah untuk dinikmati sendiri, namun disaat yang sama bila kita tidak bisa memahami apa itu kemewahan sebenarnya kemudian menunjukan dengan cara yang tidak tepat dan tidaj elegan, disaat itu pula nilai dari sebuah kemewahan akan pudar dan tidak lagi abadi.

Kekayaan bisa dipamerkan atau di ekspolitasi tapi tidak untuk kemewahan bukan karena berharga tapi bernilai dalam segala bentuk baik itu barang atau non barang.

' luxury is not about the price but it is about the prize'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun