Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tetesan Hujan di Jendela Hati

18 Juli 2024   21:15 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:27 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi yang sunyi

Tetesan hujan merayapi jendela hati

Memutar waktu dalam rindu yang terpendam

Setiap titik air

Menyiratkan cerita perpisahan yang terluka

Sebuah kenangan yang tak pernah pudar


Di balik gemerlap mentari

Tersembunyi luka dan duka

Yang hanya hujanlah yang mengerti

Tetesan demi tetesan

Mengalir dalam diam

Menyentuh relung hati yang sepi


Jendela hati terbuka lebar

Menyambut kenangan yang hadir

Dengan setiap tetes hujan yang mengalir

Tetapi di sela-sela tangis

Ada juga keindahan yang terselip

Seperti lukisan indah dari alam


Tetesan hujan di jendela hati

Mengajak untuk merenung

Akan perjalanan yang telah dilalui

Dan di ujung senja yang tenang

Tetesan hujan akan menjadi kenangan

Yang menghangatkan meski tak lagi hadir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun