Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mimpi yang Terlupakan

28 Juni 2024   19:54 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang bermimpi (Sumber: freepik.com)

Senyap dalam kegelapan malam

Terukir memori yang tak terduga

Gelora jiwa terasa membuncah

Namun pagi datang membekukan segalanya


Serpihan asa yang terhempas

Runtuh dalam alam bawah sadar

Sekejap terasa begitu nyata

Namun kini hanya tinggal bayang-bayang


Bait demi bait lenyap terbawa

Meninggalkan rasa penasaran yang mendalam

Satu demi satu mimpi terlupakan

Tersapu oleh rutinitas yang menyita


Kilatan memori yang kelam

Mencoba menguak misteri yang tersimpan

Namun kini hanya tersimpan di ingatan

Mimpi yang sekali lagi terlupakan


Sebuah cerita yang tak terungkap

Terpendam dalam alam bawah sadar

Menanti waktu untuk terungkap

Mimpi yang sekali lagi terlupakan



Ambon, 28 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun