Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Penyebab Meninggalnya Mempelai Wanita di Palembang, Hanya 5 Menit Setelah Akad Nikah

5 Juli 2023   22:02 Diperbarui: 5 Juli 2023   22:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menikah/Photo by wendel moretti from Pexels

Faktor psikologis tidak dapat diabaikan saat memeriksa kemungkinan penyebab kematian mempelai wanita. Antisipasi dan tekanan yang terkait dengan pernikahan dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang luar biasa.

Korban emosional dari peristiwa penting tersebut, ditambah dengan kerentanan psikologis yang sudah ada sebelumnya, dapat berkontribusi pada hasil tragis pengantin wanita.

Menyusul insiden tersebut, ada proses hukum dan investigasi untuk menentukan keadaan seputar kematian mempelai wanita. Keluarga menduga bahwa kelelahan mempelai wanita dan kemungkinan masalah kesehatan lain yang mendasari mungkin telah menyebabkan kematiannya sebelum waktunya.

Video kedua mempelai yang diambil sesaat sebelum tragedi itu beredar di media sosial semakin menambah keterkejutan dan kesedihan yang dirasakan masyarakat.

Sangat penting untuk mempertimbangkan kesejahteraan mental mempelai wanita dan kondisi psikologis mendasar yang mungkin berperan dalam proses kematiannya.

Insiden tersebut berfungsi sebagai pengingat akan kerapuhan hidup dan pentingnya memastikan kesejahteraan individu selama peristiwa penting dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun