Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah

22 Juni 2023   09:54 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:57 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Kompas.com)

Ayah...

Jika selama ini aku membuatmu marah

Maafkanlah diriku ini yang telah banyak berbuat salah

Sentuhan tangan-tanganmu merupakan perantara membuatku tumbuh dewasa

Sekarang aku ingin menjadi anak yang dapat membuatmu bahagia


Ayah...

Setiap hari sejak pagi kau selalu pergi mencari nafkah

Hujan, panas, dan badai kau anggap adalah hal yang biasa 

Demi mencari sepiring nasi kau rela untuk merasakannya

Tak pernah sedikit pun di bibirmu terucap kata keluh kesah


Ayah...

Tulang-tulangmu adalah tumpuanku berdiri hingga kini

Kaki-kakimu adalah penopang rezeki

Keringatmu yang bercucuran menjadi bukti

Bahwa sosokmu dalam keluarga sangat berarti


Ayah...

Begitu banyaknya pelajaran yang kau ajarkan

Saat diriku kecil sampai dewasa

Tiada kata lain yang bisa kuucapkan

Selain terima kasih untukmu semata


Ayah...

Tanggung jawabmu selalu kujadikan sebagai pedoman

Kewibawaanmu adalah cerminan diriku

Tak banyak yang bisa aku doakan

Semoga engkau selalu diberikan kesehatan

Ambon (Maluku), 22 Juni 2023


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun