Mohon tunggu...
Ahmad NazarudinAri
Ahmad NazarudinAri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa uny

saya memiliki hobi membaca dan saa memiliki sifat tidak suka diatur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berpikir Kritis dan Analitisnya Mahasiswa dan Pelajar

2 Oktober 2024   10:49 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:53 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Di indonesia

"Seberapa kritis sih mahasiswa di

kota pelajar terhadap negaranya?"

Pernah gak sih kalian berpikir seberapa pentik berpikir kritis dan analitis terhadap bangsa kalian sendiri?. Padahal dalam ranah pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain lain pastinya tidak akan pernah terhindar dengan yang namanya politik. Politik dapat mengatur di hampir seluruh bidang. Artinya jika politik di akuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab maka ada kemungkinan di berbagai bidang seperti pendidikan misalnya akan hanya dijadikan sebagai alat permainan. Maka dari itu pentingnya kita dalam tanggap kritis terhadap bangsa dan negara untuk menjaga dan memberikan keamanan terhadap negara kita sendiri terkhusus indoneisa.

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak lembaga atau instalasi pendidikan. Sehingga tak heran jika D.I.Yogyakarta disebut sebagai kota pelajar. Menurut BAPPEDA DIY pada tanggal 25 Oktober 2023 jumlah pelajar dan mahasiswa di DIY berjumlah 640.658 orang yang terdiri dari masyarakat lokal atau perantauan. Akan tetapi masih banyak pelajar dan mahasiswa yang belum mampu berpikir analitis dan kritis terhadap bangsanya. Meskipun DIY menjadi kota dengan literasi tertinggi dengan indeks skor 3,71 tidak menjamin seorang bisa kritis dan tanggap terhadap negaranya. Faktanya masih banyak pelajar dan mahasiswa khususnya yang acuh terhadap negaranya. Mereka terlalu asyik memainkan sosial media yang tidak bermanfaat. Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Banyak juga mahasiswa yang sok berpikir kritis terhadap negaranya atau dalam  bahasa kasarnya adalah mahasiswa fomo yang hanya ikut demo tap tidak tahu isi yang disampaikan.

Dengan ini harapan saya apalagi dalam mendekati pilkada dan pilgub mahasiswa lebih analitis dan kritis dalam memilih pemimpinya supaya kekuasaan tidak digunaakan sebagai alat yang digunakan untuk kepentingan pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun