Mohon tunggu...
𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 𝗔𝗹𝗴𝗶𝗳𝗮𝗿𝗶
𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 𝗔𝗹𝗴𝗶𝗳𝗮𝗿𝗶 Mohon Tunggu... Lainnya - writer

"Menulis adalah cara untuk berbicara tanpa terdengar." - Thomas Mann

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pilihan Antara Dua Jalan

4 Agustus 2024   19:55 Diperbarui: 4 Agustus 2024   20:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: pexels.com/James Wheeler


Ali, seorang pemuda yang tengah dihadapkan pada pilihan sulit. Di satu sisi, ia mendapat arahan dari orang tuanya, dan di sisi lain, ia juga mendapatkan nasihat dari gurunya. Kedua nasihat ini saling bertentangan, membuat Ali bimbang dan kebingungan menentukan jalan mana yang harus ia tempuh.

Sebagai anak yang berbakti, Ali sangat menghormati orang tuanya. Mereka telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan yang terbaik untuknya. Orang tua Ali menginginkan agar ia mengikuti jejak mereka, melanjutkan usaha keluarga yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Mereka berharap Ali dapat meneruskan dan mengembangkan bisnis tersebut agar tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Di sisi lain, guru Ali di sekolah memiliki pandangan yang berbeda. Beliau melihat potensi besar dalam diri Ali dan meyakinkan bahwa Ali memiliki bakat yang seharusnya disalurkan ke arah yang lebih menantang. Sang guru mengarahkan Ali untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan menekuni bidang yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Kebingungan Ali semakin bertambah karena pada dasarnya, kedua pilihan tersebut memiliki nilai positif masing-masing. Mengikuti orang tua berarti mempertahankan tradisi keluarga dan menjamin masa depan yang stabil. Namun, mendengarkan nasihat guru berarti membuka jalan baru yang mungkin lebih menantang, tetapi juga lebih menjanjikan untuk pengembangan diri.

Setelah melalui pertimbangan yang matang, Ali akhirnya memutuskan untuk mengikuti nasihat sang guru. Bukan berarti ia mengabaikan orang tuanya, melainkan ia ingin membuktikan bahwa ia mampu meraih kesuksesan dengan caranya sendiri. Ali percaya bahwa keputusan ini akan membawanya ke jalan yang lebih baik, sesuai dengan bakat dan minatnya.

Meskipun orang tua Ali awalnya kecewa dengan keputusannya, namun mereka akhirnya memahami dan mendukung pilihan Ali. Mereka menyadari bahwa anak mereka telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang mampu berpikir kritis dan mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depannya.

Kisah Ali menjadi contoh bahwa seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dalam hidup. Namun, dengan berpikir jernih, menimbang segala kemungkinan, dan meyakini keputusan yang diambil, kita dapat menemukan jalan terbaik untuk mewujudkan impian dan aspirasi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun