Mohon tunggu...
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 Mohon Tunggu... Lainnya - writer

"Menulis adalah cara untuk berbicara tanpa terdengar." - Thomas Mann

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Terperangkap dalam Misteri Arcadia - Part 11

22 Juni 2024   15:56 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Setelah mendengar penjelasan Arcanus tentang kekuatan mistisnya, Ical dan Alan semakin kagum dengan kemampuan teman mereka itu.

"Jadi, kau berasal dari dimensi Xendara yang dijaga oleh para penjaga kuno? Itu pasti sangat menarik," ujar Ical, matanya berbinar-binar.

Arcanus mengangguk pelan. "Ya, di Xendara aku dilatih oleh para penjaga untuk menguasai berbagai kekuatan mistis. Salah satunya adalah kemampuan untuk memanipulasi energi alam."

"Jadi kau bisa mengendalikan elemen-elemen alam? Itu pasti sangat keren!" seru Ical penuh antusias.

Arcanus lalu mengangkat tangannya, dan tiba-tiba muncul bola-bola energi bercahaya yang melayang di udara.

"Dengan kekuatan ini, aku bisa mengendalikan angin, api, air, bahkan tanah. Sangat berguna saat kami harus melewati rintangan-rintangan di Arcadia," jelas Arcanus.

Alan memandang bola-bola energi itu dengan takjub. "Wow, pantas saja kau bisa membantu kami sampai sejauh ini. Kekuatanmu pasti sangat berguna."

Arcanus tersenyum tipis. "Ya, kekuatan ini memang bermanfaat. Tapi yang terpenting adalah bagaimana aku menggunakannya untuk melindungi dan membantu orang-orang yang berjuang melawan kegelapan."

Lalu, giliran Arcanus yang bertanya. "Bagaimana dengan kalian berdua?"

Ical menyengir lebar. "Ah, aku? Sebenarnya aku ini dari keluarga yang bisa dibilang keluarga tajir, lho! Ayahku punya banyak perusahaan, tapi sayangnya, mereka sibuk bekerja, jadi jarang memperhatikanku. Makanya, aku sering kabur dari rumah untuk mencari kegiatan seru, biar hidupku nggak terlalu membosankan dan aku bisa bebas melakukan apa yang aku mau," cerita Ical dengan nada jenaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun