Mohon tunggu...
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹
𝗔𝗵𝗺𝗮𝗱 𝗙𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 Mohon Tunggu... Lainnya - writer

"Menulis adalah cara untuk berbicara tanpa terdengar." - Thomas Mann

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Terperangkap dalam Misteri Arcadia - Part 9

20 Juni 2024   21:57 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: pixabay.com

Setelah berhasil mendapatkan Batu Arkanis dari penjaga Gunung Abadi, Ical, Alan, Arcanus, dan Zahra segera bergegas meninggalkan tempat itu.

Batu Arkanis yang mereka dapatkan terlihat begitu indah dan bercahaya. Ukurannya sebesar kepalan tangan orang dewasa, dengan warna keemasan yang berkilauan. Saat dipegang, batu itu memancarkan energi yang luar biasa kuat, seolah-olah menyimpan kekuatan mistis yang sangat dahsyat.

Dengan hati-hati, Arcanus menyimpan Batu Arkanis di dalam sebuah wadah khusus, agar tidak menimbulkan efek yang berbahaya selama perjalanan.

Setelah memastikan Batu Arkanis aman, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kapsul tempat mereka tiba di Arcadia. Sepanjang jalan, suasana terasa semakin tenang, seolah-olah Gunung Abadi telah melepaskan beban yang selama ini menghantui.

Saat hampir tiba di kapsul, Alan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Zahra.

"Zahra, apakah kau mau ikut berpetualang bersama kami?" tanya Alan dengan penuh harap.

Zahra tersenyum lembut. "Terima kasih atas ajakanmu, Alan. Tapi aku tidak bisa ikut dengan kalian. Ada yang harus aku selesaikan setelah membantu kalian di sini."

Mendengar jawaban Zahra, Alan tampak kecewa. Ia sebenarnya berharap Zahra mau bergabung dengan mereka, karena selama ini ia diam-diam menyukai gadis itu.

Ical, yang menyadari perubahan ekspresi Alan, tidak bisa menahan diri untuk tidak menyindir.

"Wah, wah, lihat siapa yang sedang patah hati nih," goda Ical dengan cengiran jahil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun