Setelah tiba di kaki Gunung Abadi, Ical, Alan, Arcanus, terkejut melihat sebuah lapisan energi transparan yang seolah-olah membentuk tameng di sekitar gunung itu. Lapisan itu tampak begitu kuat dan sulit untuk ditembus.
"Apa itu? Kenapa gunung itu diselimuti oleh lapisan energi aneh seperti itu?" tanya Ical dengan bingung.
Arcanus mengelus-elus janggutnya, tampak sedang berpikir keras. "Ini pasti ada hubungannya dengan Batu Arkanis. Lapisan ini sepertinya dibuat untuk melindungi batu itu dari jatuh ke tangan yang salah."
Sementara mereka sedang kebingungan, tiba-tiba muncul seorang gadis cantik dari balik pepohonan. Gadis itu memiliki rambut panjang berwarna coklat keemasan yang berkilauan, serta mata biru yang jernih dan teduh. Ia tampak anggun dan tenang, seolah memiliki aura mistis yang mengelilinginya.
"Perkenalkan, namaku Zahra," ujarnya dengan lembut. "Aku tahu kalian sedang mencari Batu Arkanis. Izinkan aku membantu kalian."
Ical, Alan, dan Arcanus terkejut. Mereka tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang mengetahui tujuan mereka.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Alan dengan penasaran.
Zahra tersenyum . "Aku memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang-orang. Aku tahu kalian datang ke sini untuk mencari Batu Arkanis."
Arcanus mengangguk-angguk. "Pantas saja. Nah, Zahra, bisakah kau membantu kami menembus lapisan energi yang melindungi gunung ini?"
"Tentu saja," jawab Zahra dengan percaya diri. "Ikuti aku."