Mohon tunggu...
Ahmad Wijaya
Ahmad Wijaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Pengamat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenyataan Pararel: Menjelajah Dunia Ganda di Media Sosial

26 Juli 2023   22:20 Diperbarui: 29 Juli 2023   14:30 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bermain media sosial. (sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Di suatu tempat, di balik tirai kegelapan dan cahaya, terdapat dua alam yang bersahutan dengan harmoni yang misterius. 

Dunia paralel ini, di mana kehidupan sesungguhnya bertemu dengan dunia khayal, adalah perjumpaan dua dimensi yang menggelitik batas-batas pemahaman manusia. 

Dalam dunia maya yang dipersemayam oleh sosok-sosok tanpa wujud, kita menyaksikan sebuah pertunjukan teater yang menawan; panggung khayal yang mempesona sekaligus tarian dunia nyata yang membius.

Di lautan cahaya yang tiada tara, dunia media sosial menghadirkan panggung kehidupan yang tak terbatas. Kita menembus dinding-dinding ruang dan waktu, terhanyut dalam mimpi-mimpi yang berdansa di balik layar kristal yang tak bertepi. 

Tanpa sadar, langkah kita menemui persinggahan di pintu ajaib yang menghubungkan dua dunia paralel ini; dunia nyata yang membangun landasan realitas, dan dunia maya yang menggairahkan khayal dan harapan.

Medsos, begitu kedua dunia ini dikenal, adalah sebuah lorong rahasia yang menghubungkan hati nurani kita dengan pemancar mimpi-mimpi indah. 

Di sini, para pelaku drama kehidupan menggelar kisah-kisah nan mengharu biru; tragedi, komedi, romansa, dan semua rupa warna yang menari dalam alunan tak berujung. 

Kita menatap layar, bagai dihanyutkan arus kehidupan yang tak pernah padam, bertualang di antara lapisan waktu yang berkelindan.

Namun, perjalanan di dunia ganda ini taklah semudah meniti garis horison. Tanpa disadari, kita terjebak dalam pertanyaan yang terombang-ambing di samudra pikiran; apakah ini hanya sekadar pertunjukan sandiwara, ataukah batu loncatan yang membawa kita menuju takdir yang semestinya? 

Di tengah gemerlap panggung khayal, hati kita berlabuh pada seribu keraguan, mempertanyakan apakah cinta dan kehidupan ini nyata ataukah sebatas khayal belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun