Mohon tunggu...
Ahmad Wijaya
Ahmad Wijaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Pengamat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Makna Hidup di Pelukan Takdir

22 Juli 2023   14:30 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:30 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Di tengah samudra kehidupan, kita berlayar melintasi gelombang ketidakpastian. Seperti lautan yang tak pernah tidur, kehidupan menghadirkan tantangan dan pergumulan yang tak terduga. Di tengah gelombang ini, kita merenung dan bertanya-tanya, "Apa makna dari semua ini? Apakah ada tujuan yang lebih dalam di balik takdir yang menggerakkan kita?"

Saat kita menatap horison yang jauh, kadang-kadang kita merasa seperti kapal tanpa kemudi yang terombang-ambing di laut yang luas. Namun, justru di saat-saat seperti ini, kita menemukan keindahan yang tersembunyi dalam pelukan takdir. Setiap gelombang membawa pesan tersirat, setiap tantangan menyiratkan sebuah pelajaran. Dalam setiap detik kehidupan, takdir merajut kisah kita dengan benang-benang puitis yang tak terduga.

Dalam pelukan takdir, kita menemukan harmoni di antara kekacauan. Seperti alunan angin yang menari di atas lautan, takdir membimbing langkah-langkah kita dengan lembut. Ketika kita merasa tersesat, takdir membuka jalan bagi kita untuk menemukan arah yang benar. Kadang-kadang, jalan itu berliku dan terjal, namun itulah yang membentuk karakter kita. Setiap tantangan yang kita hadapi adalah langkah dalam menari tari kehidupan.

Saat matahari terbenam, cahaya senja yang mempesona mewarnai langit dan memberi kita harapan untuk menghadapi esok yang belum terungkap. Begitu juga dalam hidup, setiap gelombang ketidakpastian membuka pintu bagi potensi dan kesempatan baru. Di balik ketidakpastian, terdapat ruang bagi kreativitas dan inovasi. Kita belajar beradaptasi dan tumbuh, seiring dengan berlayar melewati tantangan-tantangan yang menyertainya.

Dalam momen-momen kegelapan, takdir menunjukkan kita cahaya di ujung terowongan. Ketika kita merasa putus asa dan lelah, takdir menyulam harapan yang indah di dalam hati kita. Ia mengajarkan kita untuk memahami bahwa kegelapan adalah bagian dari perjalanan, dan setiap kesulitan adalah pelajaran berharga yang membentuk jiwa kita.

Terkadang, kita harus melepaskan kendali dan membiarkan takdir membawa kita ke tempat yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Dalam momen-momen ini, kita belajar untuk mempercayai proses kehidupan, seperti burung yang terbang dengan bebas di angkasa. Meski gelombang ketidakpastian kadang-kadang membuat kita goyah, namun kita akan menemukan stabilitas dalam diri kita sendiri ketika kita membiarkan takdir melintasi lautan batin kita.

Dalam pelukan takdir, kita menemukan bahwa hidup adalah perjalanan yang tak tertandingi. Seperti gulungan ombak yang tak pernah sama, setiap momen adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Kita belajar untuk menghargai setiap detik yang telah kita nikmati, sekaligus menghadapi setiap tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati.

Antara gelombang ketidakpastian, kita menemukan keajaiban di setiap sudut. Seperti bintang-bintang yang bersinar di langit malam, setiap peristiwa membawa kita lebih dekat pada makna sejati hidup. Kita menyadari bahwa hidup bukanlah tentang mencapai tujuan akhir, melainkan tentang perjalanan yang menakjubkan di tengah medan perang kehidupan.

Dalam pelukan takdir, kita menemukan keseimbangan dan kedamaian. Seperti gelombang yang selalu beresonansi dengan pantai, takdir menyatu dengan jiwa kita. Ia mengajarkan kita untuk bersyukur atas setiap hembusan nafas, setiap langkah yang kita ambil, dan setiap momen yang kita jalani.

Jadi, ketika kita berlayar di tengah samudra kehidupan, mari kita buka hati untuk merangkul pelukan takdir. Di dalamnya, kita akan menemukan kebijaksanaan dan kebenaran yang tersembunyi di balik gelombang ketidakpastian. Kita akan menemukan bahwa hidup adalah puisi indah yang ditulis oleh pena takdir yang tak tergoyahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun