Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemanfatan Platform Pembelajaran Digital dalam Mendukung Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

22 Maret 2025   08:34 Diperbarui: 22 Maret 2025   08:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Guruinovatif, tersedia di https://guruinovatif.id/artikel/memanfaatkan-platform-digital-sebagai-wadah-pembelajaran 

Pemanfaatan Platform Pembelajaran Digital dalam Mendukung Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Era Society 5.0 menuntut integrasi teknologi untuk menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia dengan memanfaatkan inovasi digital. Indonesia, melalui Kurikulum Merdeka, berupaya menyiapkan peserta didik dengan keterampilan abad ke-21 yang relevan dengan tuntutan zaman. Platform pembelajaran digital seperti Ruangguru, Zenius, Google Classroom, dan Moodle menyediakan modul pembelajaran yang dapat diakses kapan saja, memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai ritme mereka. Penggunaan Learning Management System (LMS) di perguruan tinggi juga menjadi solusi efektif dalam mendukung fleksibilitas pembelajaran. Meskipun teknologi telah tersedia, tidak semua pendidik dan peserta didik mampu memanfaatkannya secara optimal. Keterbatasan infrastruktur, literasi digital yang rendah, dan resistensi terhadap perubahan menjadi hambatan dalam implementasi pembelajaran digital.

Tulisan ini bertujuan mengelaborasi pemanfaatan platform pembelajaran digital dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Era Society 5.0, serta memberikan rekomendasi bagi dosen dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menuju Indonesia Emas 2045. Untuk hal itu, mari kita elaborasi satu-persatu:

Pertama: Integrasi Platform Digital dalam Kurikulum Merdeka; Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan peserta didik dalam memilih metode dan materi pembelajaran. Integrasi platform digital memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan dan minat siswa, serta mendorong kemandirian belajar. Selain itu, platform digital dapat mendukung proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dengan menyediakan sumber belajar yang variatif dan interaktif.

Kedua: Pemanfaatan LMS dalam Pendidikan Tinggi; Learning Management System (LMS) seperti Moodle dan Google Classroom memfasilitasi pengelolaan materi, tugas, dan evaluasi secara efisien. Penggunaan LMS memungkinkan dosen untuk memberikan umpan balik secara real-time, memantau perkembangan mahasiswa, dan menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kebutuhan. Hal ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan kompetensi.

Ketiga: Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Pembelajaran Digital; Beberapa tantangan dalam implementasi pembelajaran digital meliputi keterbatasan akses internet, kurangnya literasi digital, dan resistensi terhadap perubahan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pelatihan bagi pendidik dalam memanfaatkan teknologi, pengembangan infrastruktur yang memadai, serta kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan.

Pemanfaatan platform pembelajaran digital merupakan langkah strategis dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut, dosen dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi disarankan untuk: 1) Meningkatkan Literasi Digital: Menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi pendidikan; 2) Mengembangkan Infrastruktur Teknologi: Bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk menyediakan akses internet yang stabil dan perangkat teknologi yang memadai di lingkungan kampus.; 3) Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan LMS, simulasi virtual, dan alat kolaborasi online untuk meningkatkan interaksi dan keterlibatan mahasiswa.; 4) Mengadopsi Pembelajaran Berbasis Proyek: Menerapkan metode pembelajaran yang menekankan pada penyelesaian proyek nyata yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.; 5) Memperkuat Kolaborasi dan Jejaring: Membangun kemitraan dengan institusi pendidikan lain, industri, dan komunitas untuk memperkaya sumber belajar dan peluang pengalaman praktis bagi mahasiswa.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat meningkat, menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun