Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pembelajaran Berbasis data dan Kecerdasan Buatan (AI): Membangun Pendidikan di Era 5.0

31 Januari 2025   17:05 Diperbarui: 31 Januari 2025   17:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pelayaran Pembangunan, tersedia di https://pelayaranpembangunan.sch.id/kegiatan-pembelajaran-berbasis-aplikasi-ai-di-ruang-perpustakaan

Pembelajaran Berbasis Data dan Kecerdasan Buatan (AI); Membangun Pendidikan Adaptif di Era 5.0

Oleh: A, Rusdiana

Di era revolusi industri 5.0, teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dan pemanfaatan data telah membuka peluang besar untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih adaptif dan personal. Pembelajaran berbasis data dan AI memungkinkan sekolah untuk menganalisis pola belajar siswa, menyesuaikan metode pengajaran, serta meningkatkan efektivitas pembelajaran. Secara teori, pembelajaran berbasis data dan AI didasarkan pada konsep analitik pembelajaran (learning analytics) dan kecerdasan buatan dalam pendidikan (AI in education). Learning analytics mengacu pada proses mengumpulkan, mengukur, menganalisis, dan melaporkan data terkait siswa untuk mengoptimalkan pengalaman belajar. Sementara itu, AI dalam pendidikan mencakup penggunaan algoritma untuk memberikan umpan balik adaptif, otomatisasi tugas administratif, dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Namun, masih terdapat kesenjangan (GAP) dalam implementasi AI dan pembelajaran berbasis data, terutama dalam kesiapan tenaga pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan. Banyak guru muda belum memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola teknologi ini, sementara infrastruktur sekolah di berbagai daerah masih belum merata. Oleh karena itu, penting bagi pemangku kepentingan pendidikan untuk memahami dan mengadopsi pendekatan ini agar dapat membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Berikut lima pendekatan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa:

Pertama: Personalisasi Pembelajaran Berbasis Data; AI dan pembelajaran berbasis data memungkinkan personalisasi pembelajaran yang lebih baik. Dengan mengumpulkan data mengenai kecepatan belajar, minat, dan kesulitan yang dihadapi siswa, AI dapat merekomendasikan materi yang sesuai dengan kebutuhan individu. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang membutuhkan bimbingan khusus, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Kedua: Pemanfaatan IoT untuk Analisis Kinerja Siswa; Internet of Things (IoT) memungkinkan sekolah untuk mengumpulkan data real-time dari perangkat yang digunakan siswa, seperti tablet, laptop, dan sensor di ruang kelas. Data ini dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kebiasaan belajar, tingkat konsentrasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik siswa. Dengan demikian, guru dan kepala sekolah dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat.

Ketiga: Penggunaan Chatbot dan Asisten Virtual dalam Pembelajara; AI dapat digunakan dalam bentuk chatbot dan asisten virtual untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Chatbot berbasis AI mampu menjawab pertanyaan siswa secara real-time, memberikan latihan tambahan, serta memberikan rekomendasi belajar berdasarkan kemajuan yang telah dicapai. Hal ini membantu meringankan beban guru dalam memberikan bimbingan individu kepada siswa.

Keempat: Analisis Prediktif untuk Meningkatkan Prestasi Akademik; AI juga dapat digunakan untuk analisis prediktif guna mengidentifikasi siswa yang berisiko mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan menganalisis pola absensi, keterlibatan dalam diskusi, serta hasil tugas, AI dapat memberikan peringatan dini kepada guru sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat. Dengan cara ini, tingkat kelulusan dan prestasi akademik dapat ditingkatkan.

Kelima: Tantangan dan Solusi Implementasi AI dalam Pendidikan; Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, implementasinya dalam pendidikan tidak terlepas dari tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, keterampilan guru, serta kekhawatiran akan privasi data siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan bagi guru muda, pengembangan kebijakan perlindungan data, serta investasi dalam infrastruktur teknologi pendidikan. Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini.

Pembelajaran berbasis data dan kecerdasan buatan (AI) menawarkan peluang besar dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, personal, dan berbasis kebutuhan siswa. Dengan memanfaatkan AI, guru muda dapat lebih efektif dalam mengajar, sementara pemangku kepentingan pendidikan dapat mengambil keputusan yang lebih akurat berdasarkan data. Agar transformasi ini berjalan optimal, diperlukan beberapa langkah strategis: 1) Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan: Meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan AI dan teknologi pembelajaran berbasis data; 2) Investasi Infrastruktur Teknologi: Pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk membangun infrastruktur pendidikan berbasis teknologi yang inklusif; 3) Penerapan Kebijakan Perlindungan Data: Regulasi yang jelas diperlukan untuk melindungi data siswa dari potensi penyalahgunaan; 5) Meningkatkan Kesadaran dan Literasi Digital: Semua pemangku kepentingan pendidikan perlu memahami manfaat dan risiko AI dalam pembelajaran.

Dengan mengadopsi AI dan pembelajaran berbasis data secara bijak, Indonesia dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inovatif dan siap menghadapi tantangan era 5.0, serta menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang lebih cerdas, adaptif, dan kompetitif. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun