Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nilai Ilmu Pengetahuan dari Isra' Mi'raj: Membangun Peradaban Era 5.0

27 Januari 2025   12:38 Diperbarui: 27 Januari 2025   12:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Media Indonesia, tersedia di https://mediaindonesia.com/humaniora/tema-isra-miraj

Nilai Ilmu Pengetahuan dari Isra' Mi'raj: Membangun Peradaban Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Ilmu pengetahuan adalah fondasi yang memajukan peradaban manusia. Dalam era 5.0, teknologi dan ilmu pengetahuan semakin menjadi penggerak utama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Namun, meski peluang besar terbuka, tantangan seperti rendahnya literasi digital, minimnya penelitian inovatif, dan kurangnya kolaborasi antara pendidikan dan teknologi masih menjadi hambatan di Indonesia. Peristiwa Isra' Mi'raj menjadi momen yang penuh makna, tidak hanya secara spiritual tetapi juga secara intelektual. Perintah untuk melaksanakan salat yang diterima Nabi Muhammad SAW melambangkan pentingnya disiplin, keteraturan, dan dedikasi. Selain itu, perjalanan menuju Sidratul Muntaha menunjukkan betapa ilmu pengetahuan dan eksplorasi menjadi bagian yang penting dalam membangun peradaban. Sayangnya, GAP di bidang pendidikan, seperti kurangnya inovasi dalam pembelajaran berbasis teknologi dan minimnya penelitian ilmiah di tingkat sekolah, masih menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan dari Isra' Mi'raj perlu dieksplorasi lebih jauh untuk menginspirasi dunia pendidikan, terutama dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

Berikut lima nilai ilmu pengetahuan dari Isra' Mi'raj perlu dieksplorasi lebih jauh untuk menginspirasi dunia pendidikan:

Pertama: Pentingnya Menanamkan Budaya Belajar Sepanjang Hayat; Isra' Mi'raj mengajarkan umat Islam untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan, guru dan kepala sekolah perlu menanamkan budaya belajar sepanjang hayat kepada siswa. Ini dapat dilakukan dengan mendorong siswa untuk selalu bertanya, mencari jawaban, dan mengeksplorasi hal-hal baru melalui program seperti diskusi ilmiah, eksperimen, atau membaca buku di perpustakaan digital.

Kedua: Mendorong Inovasi Berbasis Teknologi; Di era 5.0, teknologi adalah kunci kemajuan. Guru muda harus mampu memanfaatkan teknologi, seperti platform e-learning dan alat digital, untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif. Contohnya, penggunaan augmented reality (AR) untuk menjelaskan konsep abstrak atau menggunakan big data untuk menganalisis performa siswa dan merancang strategi pengajaran yang lebih efektif.

Ketiga: Memotivasi Penelitian dan Eksperimen Sejak Dini; Isra' Mi'raj menginspirasi pentingnya eksplorasi dan penelitian. Sekolah dapat mendorong siswa untuk melakukan penelitian kecil, seperti proyek sains atau pengembangan solusi teknologi sederhana. Kepala sekolah dapat mendukung dengan menyediakan fasilitas laboratorium yang memadai dan mengintegrasikan pembelajaran berbasis penelitian dalam kurikulum.

Keempat: Menumbuhkan Kolaborasi Antarbidang Keilmuan; Peradaban yang maju membutuhkan kolaborasi antarbidang keilmuan. Nilai ini dapat diterapkan di sekolah dengan melibatkan berbagai mata pelajaran dalam proyek lintas disiplin. Misalnya, proyek yang menggabungkan seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan produk inovatif. Kolaborasi ini juga dapat diperluas ke tingkat internasional melalui kerja sama lintas sekolah.

Kelima: Mengintegrasikan Nilai Spiritual dalam Pembelajaran Ilmiah; Isra' Mi'raj mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi. Pendidikan dapat mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam pembelajaran ilmiah, seperti menjelaskan keajaiban penciptaan alam semesta dalam konteks agama dan sains. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat akhlak siswa tetapi juga mendorong mereka untuk memahami ilmu pengetahuan secara holistik.

Nilai ilmu pengetahuan dari Isra' Mi'raj relevan untuk membangun peradaban yang maju di era 5.0. Dengan menanamkan budaya belajar sepanjang hayat, mendorong inovasi berbasis teknologi, dan memotivasi penelitian sejak dini, pendidikan dapat mencetak generasi yang cerdas, inovatif, dan bermoral. Hal ini, berimplikasi pada: 1) Kepala Sekolah/Pimpinan: Perlu mendorong inovasi di sekolah dengan menyediakan fasilitas teknologi yang memadai; 2) Guru/Dosen: Bertanggung jawab menciptakan metode pembelajaran yang mendorong eksplorasi, penelitian, dan inovasi; 3) Tenaga Kependidikan (Tendik): Mendukung infrastruktur pendidikan berbasis teknologi yang mempermudah proses pembelajaran. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun