Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nilai Sosial Isra' Mi'raj: Membangun Keadilan dan Kepedulian untuk Pendidikan Era 5.0

27 Januari 2025   10:41 Diperbarui: 27 Januari 2025   10:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jalan Damai, tersedia di https://jalandamai.org/transformasi-sosial-ala-nabi-dari-fanatisme-sektarian-ke-egalitarianisme-kebangsaan  (dimodifikasi)

Nilai Sosial dari Isra' Mi'raj: Membangun Keadilan dan Kepedulian untuk Pendidikan Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Di era 5.0, masyarakat menghadapi tantangan besar terkait hubungan sosial, seperti individualisme yang meningkat, kurangnya empati, dan konflik sosial akibat perbedaan. Teknologi yang berkembang pesat sering kali memperbesar jarak antarindividu daripada mempererat hubungan. Fenomena ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang peduli, adil, dan mampu menghormati keberagaman. Peristiwa Isra' Mi'raj mengajarkan nilai sosial yang mendalam melalui perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini melambangkan pentingnya solidaritas dan hubungan antarumat yang didasarkan pada nilai-nilai keadilan dan kepedulian. Dalam konteks pendidikan, nilai ini dapat dijadikan pedoman untuk menanamkan empati, toleransi, dan kolaborasi lintas budaya kepada siswa. Sayangnya, GAP yang muncul adalah kurangnya integrasi nilai-nilai sosial dalam sistem pendidikan. Banyak sekolah yang masih terjebak dalam pendekatan akademik semata tanpa memberikan ruang bagi pembelajaran sosial. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi nilai sosial dari Isra' Mi'raj dan relevansinya dalam membangun pendidikan yang berlandaskan keadilan dan kepedulian, demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut lima elemen penting dari nilai sosial dari Isra' Mi'raj dan relevansinya dalam membangun pendidikan yang berlandaskan keadilan dan kepedulian, demi menyongsong Indonesia Emas 2045:

Pertama: Pentingnya Keadilan dalam Hubungan Sosial; Isra' Mi'raj mengajarkan keadilan sebagai landasan dalam membangun hubungan antarindividu. Dalam dunia pendidikan, keadilan dapat diterapkan melalui perlakuan yang setara terhadap seluruh siswa tanpa diskriminasi. Kepala sekolah harus memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan hak yang sama untuk belajar, berkembang, dan berprestasi, terlepas dari latar belakang mereka.

Kedua: Meningkatkan Kepedulian Sosial di Lingkungan Sekolah; Nilai kepedulian dari Isra' Mi'raj mengajarkan pentingnya membantu sesama. Guru dapat menanamkan nilai ini melalui program-program pengabdian masyarakat, seperti kegiatan bakti sosial atau gerakan peduli lingkungan. Kegiatan ini membantu siswa memahami pentingnya berkontribusi untuk kebaikan bersama.

Ketiga: Memperkuat Toleransi dan Menghormati Keberagaman; Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa melambangkan hubungan lintas budaya dan agama. Dalam pendidikan, kepala sekolah dapat mendorong kegiatan yang mempromosikan toleransi, seperti diskusi lintas agama atau festival budaya. Dengan demikian, siswa belajar untuk menghormati perbedaan sebagai kekuatan, bukan hambatan.

Keempat: Kolaborasi Lintas Budaya sebagai Kunci Pendidikan Era 5.0; Era 5.0 menuntut kemampuan kolaborasi lintas budaya untuk menciptakan inovasi. Nilai sosial dari Isra' Mi'raj dapat diterapkan dengan mendorong kerja sama lintas sekolah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Program pertukaran pelajar atau kolaborasi proyek lintas negara dapat menjadi langkah konkret dalam mempraktikkan nilai ini.

Kelima: Menjadikan Kepedulian Sosial sebagai Identitas Generasi Emas; Generasi Emas 2045 diharapkan tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Kepala sekolah dan tenaga kependidikan perlu memastikan bahwa pendidikan tidak hanya mencetak individu yang cerdas, tetapi juga bermoral dan peduli terhadap masyarakat. Implementasi kurikulum berbasis proyek sosial dapat menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan ini.

Nilai sosial dari Isra' Mi'raj, yaitu keadilan dan kepedulian, relevan dalam membangun generasi yang toleran, peduli, dan berintegritas di era 5.0. Dengan menanamkan nilai-nilai ini, pendidikan dapat mencetak generasi Emas 2045 yang mampu menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Hal ini, berimplikasi pada: 1) Kepala Sekolah/Pimpinan: Harus menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan inklusif; 2) Guru/Dosen: Bertugas mengintegrasikan nilai-nilai sosial dalam setiap pembelajaran, baik secara eksplisit maupun implisit; 2) Tenaga Kependidikan (Tendik): Mendukung program-program yang mempromosikan solidaritas dan kepedulian di lingkungan sekolah. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Kurikulum Berbasis Sosial: Pemerintah dan lembaga pendidikan harus memasukkan pembelajaran sosial dalam kurikulum sekolah; 2) Program Kolaborasi dan Toleransi: Sekolah harus mengadakan kegiatan lintas budaya yang mempromosikan toleransi dan kerja samal; 3) Penguatan Nilai Sosial melalui Teknologi: Pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan kampanye sosial atau kegiatan berbasis solidaritas dapat menjadi langkah efektif untuk menanamkan nilai kepedulian di era digital.

Dengan menerapkan nilai sosial dari Isra' Mi'raj, pemangku kepentingan pendidikan dapat berkontribusi pada pembentukan generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga bermoral tinggi, sehingga mampu membawa Indonesia menuju kejayaan di tahun 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun