Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nilai Spiritual dari Isra' Mi'raj: Kekuatan Iman dan Ketaqwaan untuk Pendidikan Era 5.0

27 Januari 2025   09:16 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indonesia, tersedia di https://www.indonesiana.id/read/penguatan-karakter-menumbuhkan-nilai-spritual-meningkatkan-iman-dan-taqwa (dimodifikasi)

Nilai Spiritual dari Isra' Mi'raj: Kekuatan Iman dan Ketakwaan untuk Pendidikan Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Pendidikan di era 5.0 menghadapi tantangan besar, mulai dari dehumanisasi akibat teknologi hingga krisis moral yang melanda generasi muda. Teknologi, meskipun menawarkan kemudahan, dapat menggerus nilai-nilai spiritual jika tidak diimbangi dengan landasan iman yang kokoh. Fenomena ini menuntut pemimpin pendidikan untuk tidak hanya fokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga pada pembangunan karakter dan spiritualitas. Isra' Mi'raj merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang menunjukkan pentingnya hubungan vertikal antara manusia dan Allah SWT. Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat, yang menjadi pilar utama ketakwaan dan pengendalian moral. Nilai ini menjadi pengingat bahwa iman adalah pondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Namun, GAP yang terjadi saat ini adalah kurangnya penekanan nilai-nilai spiritual dalam pendidikan. Banyak institusi yang lebih fokus pada prestasi akademik tanpa memperhatikan pentingnya pendidikan moral dan spiritual. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi nilai spiritual dari Isra' Mi'raj sebagai panduan bagi pemangku kepentingan pendidikan dalam membangun generasi bermoral yang siap menghadapi era 5.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut lima nilai spiritual dari Isra' Mi'raj:

Pertama:  Iman sebagai Landasan Kehidupan; Isra' Mi'raj menegaskan bahwa iman adalah pondasi utama dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Dalam konteks pendidikan, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan perlu menanamkan nilai iman kepada peserta didik. Kegiatan seperti doa bersama, pembelajaran agama, dan pembiasaan akhlak mulia dapat menjadi media untuk memperkuat landasan iman siswa.

Kedua: Pentingnya Hubungan Vertikal dengan Allah SWT; Salat, yang diperintahkan saat Isra' Mi'raj, adalah simbol hubungan vertikal manusia dengan Allah SWT. Dalam dunia pendidikan, pemimpin dan tenaga pendidik harus mengajarkan pentingnya refleksi spiritual. Di tengah kemajuan teknologi, siswa perlu memahami bahwa keberhasilan sejati tidak hanya diukur dari pencapaian material, tetapi juga kedekatan dengan Allah.

Ketuga: Ketakwaan sebagai Pengendali Moral; Ketakwaan membantu individu untuk membedakan antara yang benar dan salah, bahkan di tengah tekanan sosial atau pengaruh teknologi. Pemimpin pendidikan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung penguatan moral, seperti melalui program mentoring berbasis nilai-nilai keislaman, yang dapat membantu siswa membangun karakter yang kuat.

Keempat: Menanamkan Kesadaran Tanggung Jawab Spiritual; Isra' Mi'raj mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjalankan perintah Allah. Dalam konteks pendidikan, ini dapat diterjemahkan ke dalam pengajaran tentang tanggung jawab siswa terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kepala sekolah dapat mendorong program ekstrakurikuler yang berbasis pengabdian sosial untuk membangun kesadaran ini.

Kelima: Menjadikan Spiritualitas sebagai Penyeimbang Kemajuan Teknologi; Era 5.0 membawa transformasi teknologi yang pesat, tetapi juga menciptakan ketergantungan yang dapat melemahkan spiritualitas. Nilai Isra' Mi'raj menjadi pengingat bahwa spiritualitas adalah penyeimbang yang penting. Pemimpin pendidikan dapat mengintegrasikan teknologi dengan pembelajaran nilai-nilai spiritual, seperti aplikasi islami atau platform pembelajaran berbasis moral, untuk mendekatkan siswa kepada nilai-nilai agama di era digital.

Isra' Mi'raj memberikan pelajaran mendalam tentang pentingnya iman dan ketakwaan sebagai pondasi kehidupan. Dalam pendidikan, nilai spiritual ini relevan untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral tinggi, siap menghadapi tantangan era 5.0, dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045. Hal ini, berimplikasi pada: 1) Kepala Sekolah/Pimpinan: Perlu menjadi teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam visi dan misi sekolah; 2) Guru/Dosen: Harus mampu mengajarkan pentingnya iman dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari melalui pendekatan pembelajaran yang relevan; 3) Tenaga Kependidikan (Tendik): Mendukung penerapan nilai-nilai spiritual dalam administrasi dan operasional pendidikan.

Maka dengan ini, merekomendasikan kepada: 1) Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Spiritual: Pemerintah dan lembaga pendidikan harus mendorong kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan agama dan karakter dengan teknologi; 2) Pelatihan untuk Pemimpin Pendidikan: Kepala sekolah dan guru perlu dilatih dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kepemimpinan mereka; 3) Pengembangan Media Edukasi Islami: Aplikasi dan platform pembelajaran berbasis teknologi yang menanamkan nilai-nilai spiritual dapat menjadi solusi di era digital; 3) Dengan memanfaatkan nilai spiritual dari Isra' Mi'raj, pemangku kepentingan pendidikan dapat mencetak generasi yang kuat secara iman dan takwa, siap menghadapi tantangan global, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun