Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Peningkatan Kompetensi Digital Guru untuk Pendidikan Relevan di Era 5.0

26 Januari 2025   07:24 Diperbarui: 26 Januari 2025   07:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jurnal, tersedia di https://jurnalnews.co.id/strategi-efektif-dalam-meningkatkan-kompetensi-guru-di-era-digital

Peningkatan Kompetensi Digital Guru untuk Pendidikan Relevan di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Transformasi digital di era 5.0 telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Guru tidak lagi hanya bertugas menyampaikan pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi yang inovatif. Guru muda, sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem pendidikan digital yang relevan dan adaptif. Menurut teori pembelajaran digital, penguasaan teknologi seperti deep learning dan big data analytics memungkinkan guru untuk menciptakan materi pembelajaran yang lebih personal, interaktif, dan berbasis data. Namun, terdapat kesenjangan antara potensi teknologi yang tersedia dan tingkat penguasaan teknologi oleh guru. Banyak guru muda belum mendapatkan pelatihan intensif yang memungkinkan mereka memanfaatkan teknologi dengan maksimal dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi digital guru menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan di era 5.0 dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Berikut lima strategi Peningkatan Kompetensi Digital Guru untuk Pendidikan Relevan di Era 5.0: 

Pertama: Pelatihan Intensif untuk Penguasaan Teknologi Baru; Guru muda membutuhkan pelatihan yang terstruktur untuk menguasai teknologi seperti platform pembelajaran berbasis deep learning, alat kolaborasi daring, dan perangkat lunak edukasi. Pelatihan ini harus mencakup praktik langsung agar guru dapat memahami bagaimana teknologi tersebut diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari.

Kedua: Pemanfaatan Data untuk Pembelajaran Personal; Kompetensi digital guru mencakup kemampuan menganalisis data siswa, seperti pola belajar, hasil evaluasi, dan preferensi belajar. Dengan analisis ini, guru dapat merancang materi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Ketiga: Pengembangan Materi Pembelajaran Interaktif; Guru muda perlu belajar membuat materi pembelajaran yang interaktif, seperti video pembelajaran, simulasi digital, atau kuis daring berbasis gamifikasi. Dengan materi seperti ini, siswa lebih tertarik untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam proses belajar.

Keempat: Peningkatan Literasi Teknologi untuk Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik; Selain guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik lainnya juga harus meningkatkan literasi teknologi mereka. Kepala sekolah, misalnya, dapat mendukung inovasi dengan menyediakan infrastruktur digital yang memadai, sementara tenaga pendidik lainnya dapat membantu dalam operasionalisasi teknologi di sekolah.

Kelima: Kolaborasi dengan Komunitas dan Industri Teknologi; Institusi pendidikan dapat menjalin kolaborasi dengan komunitas teknologi atau perusahaan edutech untuk memberikan pelatihan, akses perangkat lunak, atau sumber daya lainnya. Kolaborasi ini membuka peluang bagi guru untuk memahami tren teknologi terbaru dan menerapkannya dalam pembelajaran.

Peningkatan kompetensi digital guru adalah langkah strategis untuk membangun ekosistem pendidikan yang relevan di era 5.0. Dengan pelatihan intensif, pemanfaatan data, dan kolaborasi lintas sektor, guru dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif dan adaptif, mendukung terciptanya generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini berimplikasi pada Institusi pendidikan perlu memberikan dukungan penuh kepada guru muda, termasuk akses pelatihan, infrastruktur teknologi, dan kolaborasi dengan komunitas teknologi. Dengan demikian, guru dapat berperan optimal dalam transformasi pendidikan. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Pemerintah: Membuat program nasional untuk pelatihan digital bagi guru dan kepala sekolah; 2) Kepala Sekolah: Mendorong inovasi di lingkungan sekolah melalui pembentukan tim teknologi pendidikan; 3) Guru Muda: Secara proaktif mengikuti pelatihan daring, webinar, atau kursus terkait teknologi pendidikan; 4) Pemangku Kebijakan: Memberikan insentif bagi sekolah yang berhasil menerapkan teknologi digital secara efektif dalam pembelajaran.

Dengan langkah-langkah ini, pendidikan Indonesia dapat berkembang lebih cepat, menciptakan generasi emas yang siap bersaing di tingkat global. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun