Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membangun Imfrastuktur Digital di Sekolah: Fondasi Pendidikan Berdaya Saing di Era 5.0

24 Januari 2025   21:28 Diperbarui: 24 Januari 2025   21:28 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pendidikan, tersedia di https://pendidikan.id/news/pembangunan-infrastruktur-digital-sekolahtantangan-utama-prabowo-gibran-dalam-pemerataan-pendidikan-di-daerah-terpencil

Membangun Infrastruktur Digital di Sekolah: Fondasi Pendidikan Berdaya Saing di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Di era 5.0, di mana teknologi menjadi elemen utama dalam setiap aspek kehidupan, pendidikan memegang peran strategis untuk menciptakan SDM unggul yang kompetitif. Namun, banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, menghadapi keterbatasan infrastruktur digital, seperti akses internet yang buruk, kurangnya perangkat teknologi, dan minimnya pelatihan guru dalam penggunaan teknologi. Menurut teori digital divide, kesenjangan akses terhadap teknologi berdampak pada kesenjangan kualitas pendidikan. Untuk itu, membangun infrastruktur digital yang memadai di sekolah menjadi agenda penting. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi membangun infrastruktur digital sebagai dasar pendidikan berdaya saing di era 5.0, sekaligus menjawab tantangan kesenjangan pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. Berikut lima strategi membangun infrastruktur digital sebagai dasar pendidikan berdaya saing di era 5.0:

Pertama: Penyediaan Akses Internet yang Stabil; Internet yang stabil adalah pondasi utama infrastruktur digital. Kemitraan dengan sektor teknologi, seperti penyedia layanan internet, dapat membantu menyediakan koneksi internet yang terjangkau bahkan di daerah terpencil. Program seperti pemasangan Wi-Fi publik di sekolah dapat meningkatkan akses siswa dan guru ke sumber belajar online.

Kedua: Pengadaan Perangkat Teknologi; Komputer, tablet, dan perangkat keras lainnya adalah sarana yang memungkinkan pembelajaran berbasis digital. Kolaborasi dengan perusahaan teknologi dapat membantu menyediakan perangkat ini melalui program donasi atau hibah. Untuk mendukung keberlanjutan, sekolah juga perlu memiliki rencana pemeliharaan perangkat.

Ketiga: Pembangunan Ruang Kelas Digital; Ruang kelas digital yang dilengkapi dengan perangkat audio-visual, seperti proyektor dan smartboard, dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Dengan bantuan sektor teknologi, sekolah dapat membangun ruang kelas yang memungkinkan pembelajaran berbasis teknologi dan kolaborasi online.

Keempat: Penguatan Sistem Manajemen Sekolah Digital; Selain mendukung pembelajaran, infrastruktur digital juga mencakup sistem manajemen sekolah berbasis teknologi, seperti platform untuk pengelolaan data siswa, komunikasi antar-staf, hingga perencanaan kurikulum. Dengan sistem ini, administrasi sekolah dapat berjalan lebih efisien, memungkinkan guru dan kepala sekolah fokus pada pengembangan siswa.

Kelima: Pelatihan Pemanfaatan Infrastruktur Digital; Membangun infrastruktur digital tidak cukup tanpa meningkatkan literasi teknologi para pengguna, terutama guru muda dan tenaga kependidikan. Program pelatihan teknologi dapat mencakup penggunaan platform pembelajaran online, pengelolaan perangkat keras, hingga cara mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum.

Infrastruktur digital yang memadai adalah fondasi penting bagi transformasi pendidikan di era 5.0. Dengan akses internet yang stabil, perangkat teknologi yang mencukupi, dan sistem manajemen berbasis teknologi, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang modern dan inklusif. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Pemerintah: Meluncurkan kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah terpencil; 2) Sektor Teknologi: Memperkuat kolaborasi dengan sekolah melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk penyediaan perangkat dan pelatihan; 3) Sekolah: Mengadopsi teknologi secara bertahap, dimulai dari pembangunan jaringan internet hingga pelatihan tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi.

Dengan infrastruktur digital yang memadai, pendidikan Indonesia dapat menjembatani kesenjangan, meningkatkan kualitas SDM, dan menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun