Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meningkatkan Aksesibilitas Inklusi Pendidikan: Teknologi untuk Pendidikan Merata Menuju Indonesia Emas 2050

23 Januari 2025   23:52 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:52 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Panda, tersedia di https://www.panda.id/merangkul-inklusivitas-pendidikan-meningkatkan-akses-bagi-kelompok-marginal-di-pedesaan

Meningkatkan Aksesibilitas dan Inklusi Pendidikan: Teknologi untuk Pendidikan Merata Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Ketimpangan akses pendidikan di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama bagi siswa di daerah terpencil dan siswa dengan kebutuhan khusus. Di era 5.0, teknologi hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini. Deep learning, bagian dari kecerdasan buatan (AI), menawarkan cara baru untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi pendidikan. Teknologi deep learning dapat digunakan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang inklusif. Contohnya, sistem pengenalan suara dan teks dapat membantu siswa dengan keterbatasan fisik, seperti tuna rungu atau tuna netra. Selain itu, platform digital berbasis AI mampu menjangkau siswa di pelosok dengan menyediakan materi pendidikan yang relevan dan mudah diakses.

Meskipun teknologi deep learning menjanjikan solusi, adopsi teknologi ini di Indonesia masih rendah. Tantangan mencakup minimnya infrastruktur teknologi, kurangnya pelatihan untuk guru muda, dan kesenjangan akses internet di wilayah terpencil.

Artikel ini menyoroti bagaimana guru muda dapat memainkan peran kunci dalam memanfaatkan teknologi deep learning untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi pendidikan, demi membangun bangsa dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut Lima strategi memanfaatkan teknologi deep learning untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi pendidikan:

Pertama: Teknologi untuk Pendidikan Inklusif; Teknologi deep learning memungkinkan pengembangan sistem pembelajaran yang mendukung siswa dengan kebutuhan khusus. Contohnya, perangkat berbasis AI yang mampu mengonversi teks menjadi suara untuk siswa tuna netra, atau sistem yang menginterpretasikan bahasa isyarat untuk siswa tuna rungu. Guru muda dapat dilatih untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam proses belajar mengajar.

Kedua: Meningkatkan Akses ke Daerah Terpencil; Platform berbasis deep learning dapat menyediakan materi pendidikan online untuk siswa di daerah terpencil. Dengan memanfaatkan teknologi ini, siswa dapat belajar tanpa harus terbatas oleh lokasi geografis. Guru muda juga dapat mendesain materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan memastikan keberlanjutan akses melalui pelatihan digital.

Ketiga:  Analitik Pendidikan untuk Mengurangi Ketimpangan; Deep learning dapat digunakan untuk menganalisis data siswa, membantu guru muda memahami kebutuhan spesifik siswa di berbagai daerah. Misalnya, data dapat menunjukkan kesenjangan dalam pemahaman mata pelajaran tertentu, sehingga guru dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

Keempat: Kolaborasi dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan; Guru muda, kepala sekolah, dan pemangku kepentingan lain harus bekerja sama untuk mengadopsi teknologi deep learning. Kolaborasi ini dapat mencakup pelatihan teknologi, pengadaan perangkat pendukung, dan pembuatan kurikulum yang berbasis teknologi.

Kelima: Membangun Infrastruktur Teknologi Pendidikan; Untuk meningkatkan aksesibilitas, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan infrastruktur yang mendukung. Ini termasuk akses internet yang merata, perangkat pembelajaran berbasis teknologi, dan pelatihan untuk guru muda agar mereka siap mengelola teknologi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun