Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Peran GB sebagai Katalisator Pendidikan: Inovasi untuk Generesi Emas 2045

17 Januari 2025   14:04 Diperbarui: 18 Januari 2025   19:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Medium, tersedia di https://medium.com/inspigo/pemimpin-katalis-apa-yang-kita-butuhkan-untuk-menjadi-pembuat-perubahan (dimodifikasi)

Peran sebagai Katalis Pendidikan: Inovasi untuk Generasi Emas Indonesia 2045

Oleh: A. Ruasdaiana

Era 5.0 menuntut pendidikan menjadi pusat inovasi untuk mempersiapkan generasi unggul menghadapi tantangan global. Dalam konteks ini, guru besar memiliki peran strategis sebagai katalis pendidikan, baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran maupun dalam membangun ekosistem akademik yang progresif. Secara teori, peran guru besar sebagai katalis pendidikan mengacu pada kemampuan mereka untuk mentransformasi proses pembelajaran, memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin, dan mendorong pelatihan berbasis kebutuhan zaman. Ketika seorang katalisator terus–menerus melakukan hal itu, timnya menjadi penuh harapan, percaya diri, gembir dan pada akhirnya takjub. Itulah Hukum katalisator. Tim pemenang memiliki para pemain yang mewujudkan banyak hal. Namun, kesenjangan (GAP) masih ada dalam penerapan inovasi ini di lingkungan pendidikan, terutama pada tingkat pimpinan/kepala sekolah, guru muda, dan tenaga kependidikan. Tulisan ini penting untuk memberikan inspirasi bagi pemangku kepentingan pendidikan termasuk pimpinan/kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam membangun bangsa melalui pendidikan unggul. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang siap menghadapi era 5.0 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Berikut 5 strategi membangun bangsa melalui Peran Katalis Pendidikan:

Pertama: Guru Besar sebagai Pusat Inovasi Pembelajaran; Guru besar berperan dalam merancang metode pembelajaran inovatif yang relevan dengan era digital. Contohnya adalah memanfaatkan teknologi AI dan big data untuk mendukung personalisasi pembelajaran. Ini membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.

Kedua: Membangun Kapasitas Guru Muda melalui Pelatihan dan Mentoring; Sebagai mentor, guru besar dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan bagi guru muda. Pelatihan berbasis kompetensi, seperti penguasaan teknologi pendidikan atau metode pembelajaran berbasis proyek, memperkuat kemampuan guru muda untuk menjawab tantangan di era 5.0.

Ketiga: Mendorong Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan; Guru besar dapat memfasilitasi kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sinergis. Misalnya, pengembangan program berbasis komunitas yang melibatkan sekolah, universitas, dan dunia usaha untuk membangun jejaring yang mendukung pembelajaran kontekstual.

Keempat: Menghidupkan Penelitian dan Pengembangan Berbasis Pendidikan; Sebagai pusat riset, guru besar dapat mengarahkan penelitian untuk memecahkan masalah pendidikan terkini. Misalnya, pengembangan model pembelajaran hibrida (hybrid learning) yang menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai lokal. Hasil penelitian ini dapat diterapkan secara luas untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kelima: Membangun Karakter dan Keunggulan Berbasis Nilai; Guru besar berperan penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kurikulum. Dengan pendekatan yang holistik, pendidikan agama Islam atau nilai-nilai moral lainnya dapat dikontekstualisasikan agar relevan dengan era modern tanpa kehilangan esensinya.

Guru besar memiliki peran strategis sebagai katalis pendidikan dalam menghadapi tantangan era 5.0 dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan mengoptimalkan inovasi pembelajaran, mentoring guru muda, kolaborasi, penelitian, dan pembentukan karakter, pendidikan dapat menjadi pilar utama pembangunan bangsa. Hal ini akan berimplikasi kepada Pimpinan/Kepala sekolah, guru muda, dan tenaga kependidikan perlu mengadopsi peran inovatif yang dicontohkan oleh guru besar. Sinergi antar pemangku kepentingan pendidikan akan memperkuat ekosistem akademik yang berorientasi pada kualitas dan relevansi. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Para Bagi Kepala Sekolah dan Pimpinan Pendidikan: Tingkatkan akses pelatihan inovasi dan berikan ruang bagi guru besar untuk berbagi praktik terbaik; 2) Bagi Guru Muda: Terus kembangkan kompetensi melalui pelatihan berbasis kebutuhan era 5.0 dan mentoring dari guru besar; 3) Bagi Tenaga Kependidikan: Dukung inisiatif guru besar dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk inovasi; 4) Bagi Pemerintah dan Lembaga Pendidikan: Sediakan kebijakan pendukung untuk memperkuat peran guru besar dalam transformasi pendidikan.

Dengan komitmen bersama, kita dapat membangun pendidikan unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun