Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pendekatan Objektif untuk Kepemimpinan Pendidikan di Era 5.0

14 Januari 2025   19:32 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Slideshare, tersedia di https://www.slideshare.net/adilesmana1/kepemimpinan-iii-pendekatan-dalam-studi-kepemimpinan

Pendekatan Objektif untuk Kepemimpinan Pendidikan di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Transformasi pendidikan di era 5.0 menuntut para pemimpin untuk mengadopsi pendekatan yang berfokus pada keadilan dan transparansi. Tantangan seperti perbedaan kepentingan, konflik antar individu, dan dinamika tim menjadi semakin kompleks. Namun, sering kali keputusan terpengaruh oleh preferensi pribadi atau subjektivitas yang menghambat pencapaian solusi terbaik. Mengadopsi pendekatan objektif adalah solusi untuk mengatasi GAP tersebut. Teori kepemimpinan objektif menekankan pentingnya berbasis data dan bukti dalam pengambilan keputusan, sehingga menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk kolaborasi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi pemangku kepentingan pendidikan dalam membangun sistem yang adil dan berorientasi pada hasil. Berikut lima Pendekatan Objektif untuk Kepemimpinan Pendidikan di Era 5.0:

Petama: Memisahkan Fakta dari Opini; Pemimpin yang objektif harus dapat membedakan antara fakta dan opini. Dalam lingkungan pendidikan, fakta seperti hasil evaluasi atau data kinerja harus menjadi dasar keputusan, bukan asumsi atau preferensi. Contohnya, seorang kepala sekolah dapat menggunakan data hasil ujian untuk menentukan kebutuhan pelatihan guru.

Kedua: Menggunakan Data Sebagai Landasan Keputusan; Pengumpulan dan analisis data adalah langkah krusial. Dengan data yang kuat, pemimpin dapat membuat keputusan yang tidak memihak. Dosen yang memimpin penelitian, misalnya, dapat memprioritaskan proyek berdasarkan hasil survei kebutuhan masyarakat.

Ketiga: Membangun Peran Sebagai Fasilitator Netral; Sebagai fasilitator, pemimpin harus mampu menjaga netralitas dalam setiap diskusi. Hal ini membantu menciptakan kepercayaan di antara anggota tim. Misalnya, dalam rapat evaluasi, kepala program studi dapat menggunakan alat penilaian standar untuk memastikan semua anggota dinilai secara setara.

Keempat: Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas; Transparansi dalam pengambilan keputusan menciptakan lingkungan yang inklusif dan partisipatif. Pemimpin yang transparan berbagi alasan di balik keputusan mereka, sehingga anggota tim merasa dihargai. Contoh praktik ini adalah menyusun laporan hasil diskusi tim yang dapat diakses semua anggota.

Kelima: Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Objektivitas; Kompetensi objektivitas dapat ditingkatkan melalui pelatihan manajemen konflik atau pengambilan keputusan berbasis data. Pelatihan ini membantu pemimpin pendidikan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.

Pendekatan objektif adalah kunci keberhasilan kepemimpinan pendidikan di era 5.0. Dengan bertindak sebagai fasilitator netral, pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang adil, transparan, dan kondusif untuk kolaborasi. Hal ini Berimplikasi kepada: 1) Para Guru dan dosen dapat berfokus pada pengajaran dan penelitian tanpa khawatir tentang bias keputusan; 2) Kepala sekolah dan pemimpin lembaga pendidikan dapat mengelola tim dengan lebih efektif; Maka dengan ini merekomendasikan bahwa: 1) Mengembangkan sistem berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan; 3) Mengadakan pelatihan tentang transparansi dan objektivitas bagi pemimpin pendidikan; 4) Mengintegrasikan teknologi untuk mendukung analisis data dan pelaporan yang akurat.

Dengan pendekatan ini, pemangku kepentingan pendidikan dapat membangun sistem yang unggul untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun